Surabaya (Antara Jatim) - Pengusaha yang bergerak di bidang toko daring, Bagus Cahyono mengakui pelaku UKM di Tanah Air masih minim memanfaatkan keberadaan teknologi digital, sehingga cakupan pasarnya masih kecil.

Bagus yang juga General Manager WinMarket, atau salah satu platform layanan penjualan daring/online di Surabaya, Jumat, mengakui perlu adanya dorongan dari berbagai pihak agar keberdaan UKM Tanah Air memiliki pasar yang luas.

Ia menyebutkan, UMK di Indonesia yang merambah bisnis digital hanya sekitar 4,6 juta unit, padahal keberadaanya sangat banyak mencapai puluhan juta.

Ia mengatakan, platform WinMarket yang sebelumnya diluncurkan PT Bimasakti Multi Sinergi pada tahun 2016 berupaya mendorong UKM dengan program satu Juta lapangan kerja atau UKM melalui WinMarket untuk terlibat dalam digilatisasi.

Manager WinMarket, Danar Mardlotillah mengatakan perusahaanya sangat berpihak kepada UKM dan produsen lokal, dan mempunyai misi untuk mendorong barang lokal agar bisa memenangkan pasar.

"Persaingan selalu menjadi tantangan bagi produsen/UKM, Maka strategi pemasaran yang unik diperlukan untuk bisa bertahan dan memenangkan pasar," kata dia,

WinMarket, kata dia, memfasilitasi supplier, dropshipper dan konsumen dengan fitur dan benefit yang unik, dan menjadi anggota atau masuk dalam situs WinMarket bisa membuat toko daring dengan fitur yang lengkap dan kekuatan penuh.

"Kemudahan adalah kata kuncinya, tidak perlu belajar programing untuk membuat toko daring di winmarket, bahkan orang awam pun bisa membuat hanya dalam hitungan menit," katanya.

Ia berharap, dengan WinMarket semua UKM dan supplier di Indonesia memiliki toko daring dengan brandnya sendiri, sebab sudah ada tim yang tersebar di kota besar di Indonesia, sehingga lebih mudah untuk menyentuh semua produk.

"Saat ini sudah ada sekitar 500 UKM yang bergabung, dan pada 2018 kami target UKM yang bergabung adalah 2.000," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017