Malang (Antara Jatim) - Koalisi tiga partai politik, yakni Hanura, PAN dan Partai Persatuan Pembangunan ("Harapan Pembangunan") sepakat mengusung Ya'qud Ananda Qudban atau Nanda untuk maju dalam perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Malang 2018.

Sekretaris DPC PAN Kota Malang Dito Arief, Jumat mengatakan tiga partai koalisi tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk mengusung calon sendiri, yakni sembilan kursi di DPRD setempat, sedangkan koalisi tiga partai tersebut memiliki 10 kursi.

"Koalisi tiga partai ini menjadikan kami bisa mengusung calon sendiri karena kami memiliki sepuluh kursi, yakni 4 kursi PAN, 3 kursi Hanura dan 3 kursi PPP," kata Dito saat mengumumkan bergabungnya PPP dalam koalisi yang mengusung Ya'qud Ananda Qudban tersebut sebagai bakal Calon Wali Kota (Bacawali) dalam Pilkada 2018 di Malang, Jawa Timur.

Dukungan dan kebulatan tekad PPP untuk berkoalisi dengan Hanura dan PAN yang mengusung Ketua Hanura Ya'qud Ananda Qudban itu disampaikan dari kediaman Ketua DPC PPP Kota Malang Heri Pudji Utami.

Hanya saja, baik Dito maupun Heri Pudji yang juga anggota dewan itu belum membocorkan siapa wakil yang akan mendampingi Nanda. "Untuk wakil yang bakal mendampingi mbak Nanda kan masih dinamis, bisa dari kalangan akademisi, politikus muda, bahkan bisa saja dari kalangan pondok pesantren," katanya.

Ia mengaku saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi intensif dengan beberapa kandidat yang memiliki latar belakang berbeda, di antaranya birokrat, akamdemisi, tokoh pemuda, serta ulama (pemilik Ponpes terbesar di Kota Malang). "Untuk wakil masih kami godok dan sifatnya masih dinamis," ucapnya.

Sementara itu Ketua DPC PPP Kota Malang Heri Pudji Utami dalam keterangan mengatakan Nanda sebagai sosok "Kendedes" (istri Ken Arok dari Kerajaan Singosari) yang memiliki kaitan sejarah erat dengan Kota Malang. Istri mantan Wali Kota Malang Peni Suparto itu meyakini jika Kota Malang dipimpin oleh Srikandi akan menghadirkan perubahan lebih baik.

Ia mengaku pada awalnya Heri Pudji Utami yang akrab dipanggil Bunda Peni itu berniat maju sendiri sebagai Cawali, namun setelah dipikir panjang dan dalam, lebih baik mengusung yang lain. "Sebagai ganti saya perempuan ya cari calon perempuan. Saya ingin Kota Malang dipimpin oleh seorang Srikandi," ujarnya.

Hingga saat ini sejumlah partai masih belum mengumumkan Cawali dan Cawawali Kota Malang yang bakal diusung dalam Pilkada serentak 2018. PDIP, PKB, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra dan sejumlah partai lainnya yang memiliki kursi di parlemen masih "adem ayem", kecuali koalisi "Harapan Pembangunan".

PDIP sudah membuka pendaftaran ntuk Cawali maupun Cawawali, PKB juga demikian, namun PKB hanya membuka pendaftaran untuk Cawawali karena Cawalinya sudah meamstikan mengusung calon incumbent, Moch Anton.(*)
Video Oleh Endang Sukarelawati
 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017