Tulungagung (Antara Jatim) - Politikus nasional dari Partai Perindo Anna Luthfie mengakui aktif membangun komunikasi politik dengan Ketua Umum PWI yang juga Bakal Calon Bupati Tulungagung Margiono membahas pemilihan kepala daerah setempat pada 2018.
    
"Saya cukup intens membangun komunikasi politik dengan Pak Margiono, baik melalui telepon maupun bertemu langsung dalam berbagai kesempatan," kata Anna Luthfie, adik kandung mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum tersebut melalui telepon, Rabu.
    
Menurut Anna Luthfie yang kini aktif sebagai Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Pemuda dan Pemilih Pemula itu, setiap kali bertemu dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia itu pembicaraan tidak pernah lepas dari Tulungagung.
    
Diskusi kedua tokoh itu disebutnya selalu "gayeng", mendiskusikan tentang bagaimana memajukan Tulungagung baik dari sisi ekonomi, pelayanan sosial, hingga pemerataan pembangunan.
    
Dalam kesempatan sebelumnya, Margiono menyebut Anna Luthfi sebagai salah satu kandidat yang berpeluang mendampinginya maju bursa Pilkada Tulungagung 2018.
    
Nama adik kandung Anas Urbaningrum itu bersaing dengan 13 kandidat lain yang berlatar politisi, tokoh ormas, pengusaha maupun yang berlatar belakang birokrat.
    
Namun, sejumlah pihak menyebut Anna Luthfie menjadi salah satu kandidat kuat. Hal itu lantaran Anna Luthfie sudah pernah maju bursa Pilkada Tulungagung pada 2013 dan meraup suara cukup signifikan, meski akhirnya kalah oleh pasangan Sahto (Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo) yang kini menjadi Bupati-Wakil Bupati Tulungagung.
    
Selain itu, Anna Luthfie diyakini memiliki sokongan finansial besar, mengacu statusnya sebagai adik kandung Anas Urbaningrum dan didukung salah satu pengusaha media terbesar di Indonesia, Hari Tanoe Sudibjo.
    
"Apapun saya siap mendampingi Mas Margiono lahir dan batin," ujar Anna Luthfie.
    
Luthfie mengakui dirinya dan Margiono memiliki "chemistry" (kecocokan).
    
Dari komunikasi yang berjalan, terutama  dalam konsep membangun daerah, dia dan Margiono memiliki banyak kesamaan.
    
Menurut Luthfie kemampuan memimpin kepala daerah tidak cukup mengenali potensi daerahnya.

Kepala daerah tidak cukup memiliki jaringan kuat di daerah. "Seorang kepala daerah idealnya juga bermobilitas vertikal yang tinggi, yakni mempunyai jaringan dan komunikasi yang kuat dengan pemangku kebijakan di pusat," ujarnya.

Mobilitas vertikal tinggi akan mempercepat pembangunan daerah. Luthfie mencontohkan Kabupaten Banyuwangi.

Percepatan kemajuan di sektor pariwisata, kata dia tidak lepas dari mobilitas vertikal yang tinggi dari kepala daerah.

"Dan semua itu (mobilitas vertikal yang tinggi) ada pada diri Mas Margiono," katanya.

Calon Bupati Margiono yang diusung koalisi Partai Demokrat, PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, PAN, PPP, PKS, Partai Nasdem dan PBB tengah menyiapkan calon pendamping.

Sejauh ini ada 17 nama yang masuk radar pantauanya. Dari belasan nama dengan ragam latar belakang itu Margiono menyebut Anna Luthfie sebagai salah satu yang layak mendampinginya dalam Pilkada 2018.

"Ada nama Anna Luthfie yang masuk radar sebagai wakil saya," ujar Margiono. (*)


Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017