Mojokerto, (Antara Jatim) - Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi mendorong kepada masyarakat setempat untuk bersama-sama meningkatkan rasa nasionalisme dalam kegiatan Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojosari - Mojokerto tahun 2017, Minggu.

"Kami meminta supaya GJP Mojosari-Mojokerto bisa dijadikan media dalam memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan masyarakat Mojokero, serta memupuk rasa nasionalisme," katanya di sela kegiatan pemberangkatan gerak jalan yang mengambil "start" di Lapangan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, menuju ke Lapangan Puri, Mojokerto.

Dalam kesempatan itu dirinya juga meminta supaya masyarakat untuk memetik kembali nilai-nilai kepahlawanan, juga memberdayakan olahraga gerak jalan di masyarakat.

"Saya juga pesan kepada peserta untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan ketertiban hingga akhir acara dan saya ucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan pihak-pihak yang ikut mensukseskan acara supaya kegiatan ini berlangsung setiap tahunnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Disporabudpar (Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata) Kabupaten Mojokerto sekaligus ketua penyelenggara acara, Djoko Widjayanto, dalam laporan sambutannya menerangkan jika gerak jalan ini menempuh jarak sekitar 17 kilometer.

"GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2017, diikuti peserta beregu kurang lebih sebanyak 101 dan perorangan tidak kurang dari 200 peserta yang berasal kalangan pelajar, TNI dan Polri," tuturnya.

Kegiatan ini mengambil start dari Lapangan Lebaksono Pungging - arah ke Trawas - Pertigaan Jatilangkung - Jatilangkung - Pertigaan arah ke Pacet - Pertigaan Pesanggarahan arah ke Dlanggu - Kutorejo (Pos I : Lapangan Kutorejo).

Selanjutnya dari Kutorejo - pertigaan Dlanggu arah ke Badung - Pertigaan Badung arah ke Tangunan (Pos II: Balai Desa Badung), dan terakhir dari Badung - Tangunan - dan finish di Lapangan Desa Puri.

Menurutnya, rute gerak jalan perjuangan Mojosari-Mojokerto terilhami dari rute Pasukan Komando Hayam Wuruk pimpinan Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam.

Penunjukkan Mayor Pamoe Rahardjo saat itu dilakukan oleh Kolonel Soengkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur (Panglima Divisi I) melalui surat Perintah Siasat No. 2/Gmdt/Dar. tanggal 24 Desember 1948.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017