Situbondo (Antara Jatim) - Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Wisata Bahari Pasir Putih Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Danial Maulana mengemukakan telah mengajukan anggaran untuk pembangunan hotel baru bintang dua lewat APBD Induk 2018.
"Salah satu hotel kelas melati di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, memang diusulkan akan dibangun hotel bintang dua dengan kebutuhan anggaran diperkirakan sekitar Rp20 miliar," katanya di Situbondo, Jumat.
Ia mengatakan, pengajuan anggaran pembangunan atau membongkar hotel kelas melati dan dibangun menjadi hotel lebih bagus itu guna memberikan pelayanan kepada wisatawan mancanegara maupun domestik.
Sampai saat ini, katanya, pengelola objek Wisata Bahari pasir Putih yang menjadi andalan wisata di Kabupaten Situbondo, itu masih melakukan penghitungan terkait dana yang dibutuhkan membangun hotel yang lebih layak.
"Membangun hotel yang lebih bagus ini sebagai bentuk persiapan Situbondo menjadi tujuan wisata pada 2019, dan juga untuk mengantisipasi dampak diberlakukannya jalan tol," katanya.
Danial menjelaskan, jika pemerintah daerah tidak sanggup menganggarkan pembangunan hotel kelas bintang dua lewat APBD Induk, alternatifnya mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jatim dan juga Pemenintah Pusat.
"Masih banyak alternatifnya kalau APBD tidak sanggup karena kami juga bisa bekerja sama dengan investor," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Salah satu hotel kelas melati di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, memang diusulkan akan dibangun hotel bintang dua dengan kebutuhan anggaran diperkirakan sekitar Rp20 miliar," katanya di Situbondo, Jumat.
Ia mengatakan, pengajuan anggaran pembangunan atau membongkar hotel kelas melati dan dibangun menjadi hotel lebih bagus itu guna memberikan pelayanan kepada wisatawan mancanegara maupun domestik.
Sampai saat ini, katanya, pengelola objek Wisata Bahari pasir Putih yang menjadi andalan wisata di Kabupaten Situbondo, itu masih melakukan penghitungan terkait dana yang dibutuhkan membangun hotel yang lebih layak.
"Membangun hotel yang lebih bagus ini sebagai bentuk persiapan Situbondo menjadi tujuan wisata pada 2019, dan juga untuk mengantisipasi dampak diberlakukannya jalan tol," katanya.
Danial menjelaskan, jika pemerintah daerah tidak sanggup menganggarkan pembangunan hotel kelas bintang dua lewat APBD Induk, alternatifnya mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jatim dan juga Pemenintah Pusat.
"Masih banyak alternatifnya kalau APBD tidak sanggup karena kami juga bisa bekerja sama dengan investor," paparnya. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017