Surabaya (Antara Jatim) - Rencana pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya molor dari target lantaran akses masuk alat berat saat ini masih menunggu pemindahan kabel listrik dari PLN.
     
Kepala Bidang Pembangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Taufik, di Surabaya, Kamis, mengatakan pengerjaan gedung baru DPRD terhambat dan di perkirakan molor dari terget penyelesaian.

"Sesuai rencana awal November ini sudah dimulai dan akhir tahun 2017 bisa membangun tiga lantai. Tapi kondisinya seperti ini, jadi diperkirakan molor," katanya.

Menurut dia, saat ini proses pembongkaran bangunan masjid Balai Pemuda untuk keperluan pembangunan gedung DPRD terhenti lantaran akses masuk alat berat untuk pembongkaran terhalang kabel.

"Saat ini masih kami masih menunggu pemindahan kabel udara sebagai penghalang akses masuk alat berat dari PLN," ujarnya.

Adapun pembangunan gedung DPRD Surabaya delapan lantai tersebut meliputi lantai satu akan dibangun untuk masjid, lantai dua dan seterusnya untuk ruang kerja dan keperluan anggota DPRD Surabaya. 

"Tapi saat ini yang diutamakan adalah lantai satu untuk masjid," ujarnya.
     
Meski molor, lanjut dia, pihaknya memastikan gedung baru baru DPRD Surabaya  yang dianggarkan sebesar Rp60 milliar tersebut bisa terselesaikan pada akhir 2018.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya M. Machmud mengatakan pembangunan gedung ini diperlukan untuk memberikan pelayanan terhadap kepentingan rakyat.
Untuk kebutuhan anggaran, fasilitas pembangunan gedung baru tersebut dilakukan multiyear. 

"Anggaran disiapkan sejak APBD 2016 sampai selesai pembangunannya,"  katanya.

Ia menjelaskan pembangunan gedung baru diperlukan untuk sejumlah tugas anggota dewan karena fasilitas gedung dewan saat ini dianggap kurang representatif untuk sejumlah kebutuhan.
     
 Selain itu pengerjaan proyek multiyears ini rencanannya akan dibangun secara bertahan yakni tiga lantai terlebih dahulu dengan anggaran Rp25 miliar, sedang sisanya akan dilanjutkan tahun depan dengan anggaran Rp35 miliar. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017