Surabaya (Antara Jatim) - Lembaga riset IPOL Indonesia mengingatkan bakal calon Gubernur Jatim harus memikirkan pemilih milenial pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.

"Pemilih milenial dinilai menjadi kunci kemenangan kandidat, karena jumlahnya besar," ujar CEO IPOL Indonesia Petrus Hariyanto kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Data statistik mencatat, bonus demografi Jatim mencapai 43,97 persen dari total 38,85 juta penduduknya, yang berarti terdapat 17,1 juta kelompok usia produktif yang masuk katagori pemilih rasional.

Dari jumlah tersebut, kata dia, generasi Y yang biasa disebut milenial mencapai 37,68 persen jumlah penduduk atau mencapai 14.506.800 jiwa.

Sebutan milenial sendiri, kata dia, merujuk pada individu yang lahir pada tahun 1981-1994 yang masuk dalam katagori pemilih rasional.

Terkait karakteristik pemilih milenial, lanjut dia, antara lain lebih percaya "user generated content" (UGC) yang artinya konten yang dipublikasikan oleh tim sukses, relawan kandidat melalui media massa tidak serta merta mempengaruhi keputusan pemilih.

"Secara umum, dengan jumlah pemilih yang signifikan, generasi ini menjadi target kampanye dalam menyampaikan pesan (viral)," ucapnya.

Sementara itu, dalam tiga bulan terakhir (1 Agustus-31 Oktober 2017), IPOL melakukan simulasi tiga bakal calon gubernur Jatim, yakni Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa dan La Nyalla Mattalitti.

Hasilnya, terdapat 29.806 postingan tentang Khofifah, disusul Saifullah Yusuf 16.151 postingan dan La Nyalla 4.413 postingan.

Data lainnya, di Jatim terdapat sekitar 13 juta pengguna facebook atau sosial media, yang dari data tersebut usia paling aktif adalah usia 17-35 tahun.

"Generasi Y ini aktif memantau informasi melalui akun FB dan membicarakan kandidat ini secara intens serta membandingkan apa saja yang dilakukan kandidat termasuk rekam jejak prestasi," katanya.

Dari data tersebut, jumlah posting terbanyak oleh pengguna internet berusia di usia 18-35 tahun, yaitu membicarakan sosok La Nyalla dengan 55,9 persen, Saifullah Yusuf 51,3 persen dan Khofifah 50,5 persen.

"Yang pasti, jika kandidat mampu mengambil hati pemilih milenial maka sangat menguntungkan karena sebagai motor viral informasi dan menjadi kunci kemenangan bagi kandidat," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017