Surabaya (Antara Jatim) - Plafon atau langit-langit di ruang Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya diketahui mulai banyak yang berlobang sehingga rawan ambrol dan dikhawatirkan akan menimpa warga yang sedang mengikuti rapat dengar pendapat.
     
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Achmad Zakaria, di Surabaya, Selasa,  mengatakan dengan adanya tiga lubang pada plafon di ruang Komisi B ini menunjukkan bahwa kondisi gedung DPRD Surabaya memprihatinkan. 

"Ini bahaya jika ada orang yang duduk di bawah plafon tersebut," katanya.

Apalagi, lanjut dia, dari tiga lubang yang ada, satu lubang hanya ditutup dengan potongan lembar kayu bekas, sementara dua lubang lainnya dibiarkan menganga. 

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat memperkirakan adanya beberapa lubang tersebut karena perbaikan air conditioner (AC) di ruangan Komisi C belum selesai.

"Mungkin itu karena AC (air conditioner) yang bocor," ujarnya.

Namun demikian, Edi berjanji akan menyampaikan kepada sekretariat DPRD untuk segera memperbaikinya. "Nanti saya sampaikan agar diperbaiki," katanya.

Adanya beberapa lubang di atap ruang komisi B sempat menjadi pembicaraan di kalangan para tamu khususnya warga yang ikut dalam rapat dengar pendapat di komisi tersebut.  Bahkan mereka menghubungkan dengan rencana pembangunan gedung baru DPRD Surabaya delapan lantai yang menggunakan anggaran sekitar Rp55 miliar. 

"Meski ada rencana bangun gedung baru, tapi gedung lama jangan dibiarkan  begitu saja bila ada kerusakan seperti ini," kata salah seorang warga yang tidak mau ditulis namanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017