Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendorong penerapan vokasi pendidikan sistem ganda untuk memperkuat daya saing sumber daya manusia (SDM) di wilayah setempat.

Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti usai penandatanganan MoU dengan Unesa di Fakultas Teknik Unesa Surabaya, Rabu mengatakan dengan sinergi ini, Kadin Jatim dan Unesa akan bergerak bersama menjalankan beragam program peningkatan SDM, termasuk di antaranya membekali 30 pengajar atau dosen di lingkungan Fakultas Teknik Unesa tentang pendidikan vokasi sistem ganda.

"Kompetisi sekarang kian ketat. Generasi muda harus bersiap diri. Tidak boleh ada kata mundur. Kualitasnya harus dipacu. Pendidikan vokasi menjadi perhatian karena di sanalah pusat SDM untuk memperkuat daya saing industri dan ekonomi kita," kata La Nyalla.

Menurut La Nyalla, peluang kerja di Indonesia cukup tersedia banyak, namun kebanyakan tenaga kerja Tanah Air yang tersedia belum memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.

"Ini artinya terjadi kesalahan karena belum optimalnya sinergi antara lembaga lembaga pendidikan/pelatihan, asosiasi profesi, dan dunia industri," katanya.

Oleh karena itu, kata La Nyalla, keberadaan pendidikan vokasi ganda yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi tenaga profesional perlu terus didorong.

"Kami berharap semua segera bertindak cepat membikin program konkret yang pada akhirnya mampu memberdayakan tenaga kerja Jawa Timur. Dan tidak bisa menunggu terlalu lama, karena kompetisi terus berjalan dengan cepat dan ganas," katanya.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Perencanaan Unesa, Djodjok Soepardjo mengatakan sinergi ini sangat membantu meningkatkan pemahaman dosen di lingkungan Unesa tentang pendidikan vokasi sistem ganda yang diinginkan Presiden Jokowi. Apalagi yang memberikan pelatihan adalah tenaga ahli dari IHK Trier Jerman.

"Kami berterima kasih karena Kadin Jatim sebagai wadah dunia usaha dan industri telah memilih kami untuk dijadikan mitra dalam mencetak pelatih atau pengajar yang berkompeten. Ini sangat membantu karena jurusan vokasi ada di setiap fakultas kami, baik D3 maupun S1. Ada di 10 program studi. Bahkan kami memiliki jurusan vokasi untuk S2 dan S3," tuturnya.

Koordinator Program IHK Trier Jerman, Andreas Gosche menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini, karena dengan memberikan pelatihan kepada dosen akan menciptakan guru SMK yang berkompeten dan memiliki pemahaman tentang keselarasan antara dunia usaha dan industri dengan dunia pendidikan.*

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017