Jombang (Antara Jatim) - Wakil Presiden Jusuf Kalla rencananya akan menghadiri kegiatan "ASEAN Youth Interfaith Camp" (AYIC) 2017 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 27-30 Oktober 2017.
"Konfirmasi yang terakhir Pak Wakil Presiden akan datang, tepatnya pada 29 Oktober 2017," kata Direktur Pusat Studi ASEAN UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum) Kabupaten Jombang Zahrul Azhar Asumta di Jombang, Rabu.
Ia mengatakan, sesuai dengan jadwal kegiatan itu akan berlangsung selama tiga hari. Selain Wapres Jusuf Kalla, kegiatan itu juga akan dihadiri sejumlah pejabat lainnya, misalnya pejabat dari ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan tersebut akan diikutui sekitar 22 negara, misalnya Kamboja, Malaysia, Filiphina, Vietnam, Thailand, Laos, Jepang, Pakistan, Afrika, Lithuania (Eropa), Maroko (Afrika Utara), Mesir, Hungaria (Eropa), Amerika Serikat, Inggris, Myanmar, serta Indonesia.
Para peserta rencanya mulai datang pada 27 Oktober 2017 dan langsung menuju areal Pondok Pesantren Darul 'Ulum Kabupaten Jombang. Para peserta akan menginap di tempat tersebut sampai kegiatan selesai. Mereka sudah disediakan kamar sebagai lokasi tempat tinggal sementara.
Pesantren sengaja menjadi lokasi kegiatan tersebut. Salah satu alasannya, untuk menunjukkan pada dunia, bahwa pesantren itu merupakan pusat toleransi dunia, tidak seperti yang dicontohkan para pelaku teroris yang jauh dari nilai-nilai agama.
Zahrul menambahkan, untuk kegiatan akan dikemas dengan seminar, diskusi, sertaa "Fiel trip". Seminar akan diisi oleh sejumlah pejabat yang sudah memastikan hadir tersebut, sedangkan untuk kegiatan "Field trip", peserta diajak ke sejumlah lokasi.
"Untuk 'Field trip', para peserta akan diajak ke gereja, pura, yang ada di Kabupaten Jombang dan Mojokerto," katanya.
Kegiatan AYIC tersebut juga sengaja diselenggarakan. Kegiatan ini merupakan agenda pertama kali dengan tujuan ingin mengenalkan konsep Islam Nusantara di ASEAN dan negara mitra ASEAN. Untuk itu, sejumlah negara lainnya juga ikut hadir dalam acara tersebut. Bukan hanya negara ASEAN, tapi hingga Eropa.
"Dengan itu, diharapkan konsep 'Rahmatan lil'alamin akan bisa diterapkan di berbagai negara sesuai dengan kondisi riil masyarakat di negara masing-masing. Kami juga ingin mengetahui konsep anak muda dari berbagai negara terkait kedamaian dan toleransi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017