Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan para santri wajib untuk menjalankan tiga tugas penting, satu di antaranya ikut memerangi kebodohan, guna menghindari perpecahan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tiga tugas penting itu adalah memerangi terorisme,  radikalisme dan ekstremisme yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI, memerangi kebodohan,  ketertinggalan dan kemiskinan serta menguatkan persatuan dan kesatuan agar terhindar dari perpecahan," kata Moch Anton di sela apel Hari Santri Nasional 2017 di Kantor PCNU Kota Malang, Jawa Timur, Minggu.

Dalam apel Hari Santri Nasional tersebut, seluruh peserta mengenakan sarung, baik Wali Kota Malang Moch Anton, Ketua PCNU Kota Malang KH Dr Isroqun Najah, dan Rais Syuriah PCNU Kota Malang KH Chamzawi.

Lebih lanjut, Anton mengatakan para santri juga harus mempersiapkan diri agar tidak kalah dalam persaingan, bahkan harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan akses pengetahuan, informasi serta alih teknologi yang memadai.

Selain itu, katanya, santri juga harus responsif terhadap perkembangan dan perubahan, mampu menempatkan diri sebagai katalisator, motivator, dan inovator, dengan tujuan agar kehidupan masyarakat berimbang, selaras antara aspek jasmani dan rohani, sehingga mampu mendukung suksesnya pembangunan di segala bidang kehidupan.

Sementara itu, dalam sambutannya Anton menyatakan apel hari santri ini dapat dijadikan sebagai momen bagi para santri untuk mulai membangkitkan keteladanan dan melanjutkan misi laskar ulama-santri pendahulu dengan berperan aktif dalam membangun negara, bangsa dan daerah sekaligus membentuk karakter bangsa bagi generasi di masa mendatang.

"Saya berharap para santri hendaknya mengembangkan dirinya agar tidak saja memiliki ketangguhan jiwa yang berdasarkan nilai-nilai keislaman, budi pekerti yang mulia, tetapi juga memiliki berbagai disiplin ilmu keterampilan lainnya, sebab globalisasi dan modernisasi tidak mungkin kita dihindari," ujarnya.

Sementara itu, peringatan Hari Santri Nasional juga diperingati di Universitas Islam Malang (Unisma) dan Ikatan Santri Muda Nusantara (Isamnu). Unisma dan Isamnu mengadakan jalan sehat yang melibatkan 4.000 santri di lapangan depan kampus Unisma.

Peringatan Hari Santri Nasional di Unisma ditandai dengan pengibaran bendera Nahdlatul Ulama raksasa di depan kampus Unisma. Bendera tersebut berukuran 45 x 30 meter dan mencatatkan rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor pengibaran bendera organisasi masyarakat terbesar se-Indonesia.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017