Ponorogo (Antara Jatim) – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendorong para santriwati untuk melakukan diversifikasi profesi, karena Indonesia membutuhkan banyak profesi yang bisa dilakukan oleh para santriwati.
“Sekarang Polwan boleh memakai jilbab, Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) juga boleh memakai jilbab, begitu juga Wara (Wanita Angkatan Udara) mungkin juga sudah boleh
akai jilbab, ada Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) juga boleh. Maka menjadi penting untuk melakukan diversifikasi profesi,” kata Menteri Khofifah pada saat menghadiri resepsi tasyakuran peringatan 28 tahun Pesantren Putri Al-Mawaddah di Coper, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (21/10).
Namun menurut Khofifah tetap harus ada santriwati yang dipersiapkan untuk memangku pesantren-pesantren seperti para ustadzah-ustadzah yang mengomandani, mengasuh dan mengawal pesantren.
“Para santriwati Al-Mawaddah, adakah yang punya cita-cita masuk Kowad untuk menjadi jenderal Angkatan Darat?, masuk Polri untuk menjadi jenderal Polwan, siap tidak?” tanya Khofifah yang serentak dijawab “siap” oleh para santriwati.
Khofifah menuturkan Allah menganugerahkan sumber daya alam yang luar biasa, maka harus ada percepatan untuk mendapatkan ilmu mengambil keberkahan rizki itu.
“Allah telah menganugerahkan sumber daya alam yang luar biasa di bumi Indonesia ini, maka harus ada percepatan kita untuk mendapatkan ilmu agar bisa mengambil rizki yang Allah turunkan di bumi Indonesia ini,” tuturnya.
Menteri Khofifah juga mengutip apa yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya redistribusi aset.
“Kalau ini (diversifikasi profesi) kita lakukan, apa yang Pak Presiden Jokowi sampaikan redistribusi aset itu bisa maksimal. Kalau redistribusi aset berupa saham, lahan, tapi kita tidak mengerti bagaimana mengelolanya, karena kita tidak mengerti kalau ternyata di bawah lahan itu misalnya ada batu baranya,” ujar Khofifah di hadapan para santriwati, pengasuh pondok dan undangan.
Khofifah berharap para santriwati bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya dan mengambil bermacam profesi yang saat ini banyak dibutuhkan.
“Negeri ini menunggu para alumni pesantren Putri Al-Mawaddah sekolah setinggi-tingginya, ambil profesi yang bisa membuat rakyat sejahtera melalui ilmu yang dimiliki untuk dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
“Sekarang Polwan boleh memakai jilbab, Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) juga boleh memakai jilbab, begitu juga Wara (Wanita Angkatan Udara) mungkin juga sudah boleh
akai jilbab, ada Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) juga boleh. Maka menjadi penting untuk melakukan diversifikasi profesi,” kata Menteri Khofifah pada saat menghadiri resepsi tasyakuran peringatan 28 tahun Pesantren Putri Al-Mawaddah di Coper, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (21/10).
Namun menurut Khofifah tetap harus ada santriwati yang dipersiapkan untuk memangku pesantren-pesantren seperti para ustadzah-ustadzah yang mengomandani, mengasuh dan mengawal pesantren.
“Para santriwati Al-Mawaddah, adakah yang punya cita-cita masuk Kowad untuk menjadi jenderal Angkatan Darat?, masuk Polri untuk menjadi jenderal Polwan, siap tidak?” tanya Khofifah yang serentak dijawab “siap” oleh para santriwati.
Khofifah menuturkan Allah menganugerahkan sumber daya alam yang luar biasa, maka harus ada percepatan untuk mendapatkan ilmu mengambil keberkahan rizki itu.
“Allah telah menganugerahkan sumber daya alam yang luar biasa di bumi Indonesia ini, maka harus ada percepatan kita untuk mendapatkan ilmu agar bisa mengambil rizki yang Allah turunkan di bumi Indonesia ini,” tuturnya.
Menteri Khofifah juga mengutip apa yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya redistribusi aset.
“Kalau ini (diversifikasi profesi) kita lakukan, apa yang Pak Presiden Jokowi sampaikan redistribusi aset itu bisa maksimal. Kalau redistribusi aset berupa saham, lahan, tapi kita tidak mengerti bagaimana mengelolanya, karena kita tidak mengerti kalau ternyata di bawah lahan itu misalnya ada batu baranya,” ujar Khofifah di hadapan para santriwati, pengasuh pondok dan undangan.
Khofifah berharap para santriwati bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya dan mengambil bermacam profesi yang saat ini banyak dibutuhkan.
“Negeri ini menunggu para alumni pesantren Putri Al-Mawaddah sekolah setinggi-tingginya, ambil profesi yang bisa membuat rakyat sejahtera melalui ilmu yang dimiliki untuk dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017