Jember (Antara Jatim) - Civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur wajib menggunakan busana ala santri dan santriwati dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

"Untuk memperingati Hari Santri, kami memang mewajibkan seluruh warga IAIN Jember memakai busana ala santri selama tiga hari sejak 18-20 Oktober 2017," kata Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto di Jember, Kamis.

Selain terkait Hari Santri Nasional, lanjut dia, instruksi berbusana ala santri itu juga sejalan dengan visi IAIN Jember yakni sebagai pusat kajian Islam Nusantara berbasis pesantren.

Sambutan positif juga datang dari Dosen IAIN Jember yang juga Ketua MUI Jember Prof Halim Subahar yang menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan tersebut diterapkan di kampusnya dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional.

"Saya akan senang kalau mahasiswa dan dosen diminta terus berbusana santri karena mengenakan sarung kan sangat rileks," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Sofa Marwa Arjasa itu.

Ia berharap pakaian ala santri bisa diterapkan secara rutin di kampusnya, misalnya setiap hari Jumat semuanya wajib berpakaian ala santri.

Hal yang sama disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam semester V IAIN Jember Rofiki yang menyambut baik kebijakan menggunakan busana ala santri di kampus setempat.

"Saya dan teman-teman sangat mengapresiasi dengan pakaian santri ini dan kami sangat bangga ikut memeriahkan hari santri," katanya.

Wakil Rektor I IAIN Jember Nur Solikin menambahkan, selain berpakaian ala santri, kegiatan Hari Santri Nasional di IAIN Jember juga diwarnai dengan beberapa kegiatan di antaranya  pemilihan duta santri antarmahasiswa program studi dan seminar bertema "Menuju Santri Milenial Meneguhkan Tradisi, Mengembangkan Kompetensi" dengan pembicara Katib Syuriyah PBNU KH Miftah Faqih.

"Apel dan Deklarasi Kebangsaan yang dilanjutkan dengan agenda Kirab Santri yang dipusatkan di lapangan kampus IAIN Jember dengan melibatkan seluruh dosen, pegawai  dan mahasiswa IAIN Jember, serta perwakilan santri dari 13 pesantren di Jember," tuturnya.

Suasana kampus IAIN Jember seperti pondok pesantren karena seluruh warga civitas akademika mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa memakai busana ala santri n santriwati. 

Yang putra memakai busana sarung dengan baju takwa atau batik dengan bersandal atau sepatu sandal, sedangkan yang perempuan menggunakan baju busana muslim lengkap dengan hijabnya.

Suasana ala pesantren terlihat sejak masuk pintu gerbang kampus, bahkan para satpam yang biasa jaga dengan pakaian dinasnya diharuskan juga memakai sarung n berkopyah. Dosen atau mahasiswa yang tidak berbusana ala santri dilarang masuk, kecuali tamu orang luar IAIN Jember.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017