Pamekasan (Antara Jatim) - Klub sepak bola Pamekasan, Jawa Timur, Persepam Madura Utama (P-MU) akhirnya terdegradasi ke Liga 3 Indonesia setelah kalah 1-5 melawan Persika Karawang pada babak play off Liga 2 di Stadion Manahan Solo, beberapa hari lalu.

"Kami sudah berjuang. Terima kasih suporter, pemain dan manajemen," ujar Manajer Persepam Nadi Mulyadi kepada media di Pamekasan, Rabu.

Persepam harus puas berada di urutan ketiga, karena hanya bisa mengumpulkan 4 poin dari tiga laga.

Poin ini didapat Persepam setelah bermain imbang saat melawan Persiraja Banda Aceh di laga pertama dan menang melawan Celebest FC.

Klub sepak bola asal Kabupaten Pamekasan ini, sebelumnya bernama Persepam Madura United dengan Manajer Achsanul Qosasi.

Persepam bahkan pernah naik kasta ke Liga 1 Indonesia, namun akhir terdegradasi setelah kalah atas Persipura, Jayapura.

Saat terdegradasi ke Liga 2 itu, Pemkab Pamekasan dan sebagian Manajemen Persepam saat ini, meminta agar Achsanul Qosasi segera mengembalikan ke Pemkab Pamekasan.

Setelah dikembalikan Pemkab Pamekasan melalui Bupati Achmad Syafii lalu menunjuk MH Said Abdullah sebagai manajer klub dan Nadi Mulyadi sebagai Asisten Manajer dan nama Persepam diubah, dari sebelumnya Persepam Madura United menjadi Persepam Madura Utama.

Perubahan tidak hanya pada nama, akan tetapi pada julukan, dari "Laskar Sape Kerrap" menjadi "Laskar Sape Ngamuk".

Dalam perkembangannya, Said akhirnya mengundurkan diri sebagai Manajer Persepam Madura setelah yang bersangkutan membeli klub baru yang diberi nama "Madura FC".

Asistem Manajer Nadi Mulyadi lalu ditunjuk sebagai Manajer klub menggantikan Said Abdullah.

Selama ditangani manajer baru pengganti Achsanul Qosasi, Persepam tidak pernah menunjukkan hasil yang membanggakan, bahkan suporter klub sepak bola ini pindah ke klub sepak bola milik Achsanul Qosasi, Madura United FC. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017