Malang (Antara Jatim) - Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan menyatakan riset yang dihasilkan para peneliti hanya sedikit yang sudah diimplementasikan secara fungsional untuk kepentingan masyarakat luas.
"Perguruan tinggi merupakan gudangnya ilmuan yang setiap tahun membuat penelitian dan hasilnya adalah berbagai produk riset. Namun realitanya, belum banyak produk riset tersebut yang terimplementasi secara fungsional di masyarakat," kata Fauzan pada pembukaan Seminar Nasional dan Gelar Produk (SenasPro) 2017 di UMM Dome di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Padahal, lanjutnya, banyak sekali masalah mendasar yang belum dapat diselesaikan secara mandiri oleh masyarakat. Seharusnya, setiap perguruan tinggi ikut ambil bagian alam memecahkan berbagai persoalan di masyarakat.
"Kami ingin setiap perguruan tinggi mengambil peran sebagai problem solver di masyarakat, termasuk memanfaatkan riset yang dihasilkan dosen atau mahasiswa yang bisa diimplementasikan untuk masyarakat luas, baik di bidang pertanian maupun teknologi sederhana guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya," ujarnya.
SenasPro 2017 dengan tema "Festival Kebangsaan: Inovasi-Hilirisasi Hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat Menuju Indonesia Berkemajuan" itu digelar selama dua hari pada 17-18 Oktober 2017.
Kegiatan SenasPro tersebut diikuti 233 peneliti dan pengabdi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta 40 stan gelar produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), termasuk milik mahasiswa UMM dan Universitas Ma Chung, serta dihadiri 47 perusahaan yang langsung meninjau stan-stan produk riset dan UMKM tersebut.
Pembukaan SenasPro 2017 juga dihadiri oleh Ketua Komunitas Indonesia Tionghoa (INTI) Agus Endra dan Rektor Universitas Ma Chung Dr Chatief Kunjaya MSc, di mana kedua lembaga tersebut merupakan mitra kerja sama dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pelaksana SenasPro 2017, M Irfan menambahkan, selain bertujuan mempercepat terwujudnya hilirisasi produk riset dan pengabdian di lingkungan perguruan tinggi, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia dalam ASEAN Economic Community.
"Setiap tahun tantangan global bangsa Indonesia semakin berat. Harapannya, kegiatan ini akan ambil bagian dalam memperkuat bangsa Indonesia terlebih lagi dalam ASEAN Economic Community yang sudah diberlakukan," tuturnya.
Ketua INTI Agus Endra mengaku terkesan dengan gelaran SenasPro 2017 yang menurut dia sangat kental dengan nuansa kebangsaan. "Menyenangkan, melihat kita dari latar belakang yang berbeda, namun tetap bisa bersinergi dalam kegiatan ini," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Perguruan tinggi merupakan gudangnya ilmuan yang setiap tahun membuat penelitian dan hasilnya adalah berbagai produk riset. Namun realitanya, belum banyak produk riset tersebut yang terimplementasi secara fungsional di masyarakat," kata Fauzan pada pembukaan Seminar Nasional dan Gelar Produk (SenasPro) 2017 di UMM Dome di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Padahal, lanjutnya, banyak sekali masalah mendasar yang belum dapat diselesaikan secara mandiri oleh masyarakat. Seharusnya, setiap perguruan tinggi ikut ambil bagian alam memecahkan berbagai persoalan di masyarakat.
"Kami ingin setiap perguruan tinggi mengambil peran sebagai problem solver di masyarakat, termasuk memanfaatkan riset yang dihasilkan dosen atau mahasiswa yang bisa diimplementasikan untuk masyarakat luas, baik di bidang pertanian maupun teknologi sederhana guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya," ujarnya.
SenasPro 2017 dengan tema "Festival Kebangsaan: Inovasi-Hilirisasi Hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat Menuju Indonesia Berkemajuan" itu digelar selama dua hari pada 17-18 Oktober 2017.
Kegiatan SenasPro tersebut diikuti 233 peneliti dan pengabdi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta 40 stan gelar produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), termasuk milik mahasiswa UMM dan Universitas Ma Chung, serta dihadiri 47 perusahaan yang langsung meninjau stan-stan produk riset dan UMKM tersebut.
Pembukaan SenasPro 2017 juga dihadiri oleh Ketua Komunitas Indonesia Tionghoa (INTI) Agus Endra dan Rektor Universitas Ma Chung Dr Chatief Kunjaya MSc, di mana kedua lembaga tersebut merupakan mitra kerja sama dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pelaksana SenasPro 2017, M Irfan menambahkan, selain bertujuan mempercepat terwujudnya hilirisasi produk riset dan pengabdian di lingkungan perguruan tinggi, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia dalam ASEAN Economic Community.
"Setiap tahun tantangan global bangsa Indonesia semakin berat. Harapannya, kegiatan ini akan ambil bagian dalam memperkuat bangsa Indonesia terlebih lagi dalam ASEAN Economic Community yang sudah diberlakukan," tuturnya.
Ketua INTI Agus Endra mengaku terkesan dengan gelaran SenasPro 2017 yang menurut dia sangat kental dengan nuansa kebangsaan. "Menyenangkan, melihat kita dari latar belakang yang berbeda, namun tetap bisa bersinergi dalam kegiatan ini," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017