Kediri, (Antara Jatim) - Warga Desa Sukorejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar pawai budaya dengan mengarak serta gununga berisi hasil bumi dan tahu, produk khas Kediri, berkeliling desa yang sengaja diselenggarakan sebagai bagian dari melestarikan budaya.

Juru kunci Desa Sukorejo, Kastubi mengemukakan kegiatan pawai budaya itu memang diselenggarakan setiap tahun, bertepatan dengan bulan Suro. Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga sebagai bagian dari saling silaturahim dengan warga lainnya.

"Ini kegiatan bersih desa. 'Nguri-nguri' melestarikan budaya, selamatan. Kami juga mengadakan kesenian, tayub, dan ini sengaja diselenggarakan setiap bulan Suro," kata Kastubi ditemui di lokasi pawai budaya, punden Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis.

Kegiatan tersebut diikuti semua warga Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri tersebut. Dalam acara ini, warga juga membuat gunungan berisi hasil bumi, berupa sayur mayur, buah-buahan. Selain itu, juga terdapat gunungan nasi lengkap dengan lauknya serta gunungan tahu kuning yang merupakan produk khas dari Kediri.

Warga mengikuti pawai yang dimulai dari perbatasan desa berkeliling di jalur protokol menuju punden desa, dengan panjang lebih dari 10 kilometer. Rombongan awal sejumlah benda pusaka di desa diarak, yang diikuti berbagai rombongan lain baik perangkat desa ataupun yang membawa tumpeng.

Setelah sampai di punden desa, seluruh gunungan dikumpulkan menjadi satu. Di tempat tersebut, warga juga membawa berbagai macam nasi kotak lengkap dengan lauknya. Seluruh nasi itu juga dikumpulkan menjadi satu dengan gunungan hasil bumi tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan pembacaan prasasti desa serta doa bersama. Kegiatan doa bersama dipimpin oleh sesepuh desa setempat yang dikuti seluruh warga. Kegiatan doa bersama juga berjalan dengan khusyuk.

Namun, belum selesai pembacaan doa oleh sesepuh desa, sejumlah warga sudah mulai berebut nasi kotak. Hal itu juga memicu warga lainnya yang awalnya khusyuk berdoa ikut berebut. Perangkat desa yang mencoba menenangkan warga gagal membujuk, sehingga warga tetap berebut nasi serta berbagai macam gunungan.

Sejumlah warga mengaku senang mendapatkan nasi dan lauk dalam kegiatan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Suratmi, warga setempat. Ia membawa buah serta beberapa nasi kotak untuk dibagikan ke anak dan cucu.

Ini tadi diberi nasi berkat sama buah dibagi ke anak dan cucu. Saya berharap, dengan kegiatan ini semua selamat, sejahtera," katanya.

Neneng Nihayati, warga lainnya mengatakan warga memang menyumbang nasi dengan lauk untuk kegiatan ini. Seluruh nasi itu dikumpulkan dan nantinya dibagikan ke warga lainnya.

"Jadi, acara ini setahun sekali dan ini tradisi di desa kami. Rugi rasanya jika tidak ikut. Selain memeriahkan, juga semua warga di Dusun Katang ini bisa berkumpul semua, makan bersama. Kan warga juga membawa makanan dikumpulkan menjadi satu, sesudah itu ditukar dengan milik warga lainnya, jadi bisa saling menikmati makanan," ujarnya.

Ia berharap, dengan kegiatan ini desa ini semakin makmur, aman, tentram, serta semakin maju. Warga di desa ini semuanya juga diberi keselamatan.(*)
Video Oleh Asmaul Chusna

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017