Kediri (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah meminta warga ikut menjaga kebersihan lingkungan di kota itu, sehingga kota menjadi lebih nyaman dan bersih.
     
"Saya meminta kepada masyarakat bila tahu ada sampah supaya dibuang ke tempatnya agar lingkungan tetap bersih," katanya dalam acara "Clean up Kediri Day" 2017 di Goa Selomangleng, Kediri, Jawa Timur, Minggu. 
     
Ia mengatakan, pemerintah kota memang terus memprioritaskan penataan lingkungan, termasuk di dalamnya  penanganan sampah. Pembersihan juga melibatkan berbagai komunitas peduli lingkungan di Kota Kediri, sebagai bentuk partisipasi mereka ikut menjaga kebersihan kota. 
     
Wawali juga mengatakan, pemkot saat ini juga berbenah dengan semakin memperbanyak ruang terbuka hijau, di antaranya membangun berbagai taman, seperti taman sekartaji dan memorial park. Di taman-taman tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas untuk tempat pembuangan sampah, sehingga taman tetap bersih. 
     
Perempuan yang akrab disapa Ning Lik ini juga berharap, pengunjung ikut menjaga kebersihan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dengan itu, lokasi wisata serta berbagai fasilitas umum lainnya di kota ini bisa tetap bersih.  
     
"Taman-taman itu harus tetap dijaga kebersihannya agar bila berkunjung kesana tetap nyaman, bersih dan juga sehat," katanya berharap. 
     
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Didik Catur mengatakan volume sampah di kota ini setiap hari rata-rata 120 ton, baik dari sampah rumah tangga ataupun industri, seperti restoran, penginapan. 
     
Volume sampah yang dihasilkan itu cukup besar. Bahkan, pemerintah kota sedang menyiapkan lokasi pembuangan sampah baru, menyusul lokasi lama sudah hampir penuh. Saat ini, pemkot sudah mempunya dua tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. 
     
Satu TPA sudah tidak aktif dan kini memanfaatkan TPA II. Lokasinya juga berdampingan dengan TPA yang lama. Lokasi TPA kedua tersebut adalah bantuan dari pusat dengan memanfaatkan teknologi "Sanitary Renvill". TPA kedua itu dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektare dengan memanfaatkan dana dari APBN, dan aktif digunakan sejak awal 2016. 
    
Pemerintah sudah merancang pembangunan TPA baru dan ditargetkan 2019 sudah terealisasi. Lokasinya juga masih di sekitar TPA yang lama. Pada 2018, pemerintah akan membuat pengadaan lahan untuk TPA tersebut. 
     
"2019 harus buat TPA baru. Di 2017 ini, persiapan penyusunan, termasuk perencanaan, nanti 2018 pengadaan lahan," katanya. 
     
Kegiatan "Clean up Kediri day" 2017 itu diikuti berbagai komunitas pecinta lingkungan di Kota Kediri. Kegiatan tersebut diselenggarakan di area Goa Selomangleng, Kediri.
     
Selain dihadiri Wawali Kediri, sejumlah pejabat juga datang, misalnya Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur, komunitas lingkungan 3R, komunitas bank sampah, "Earth hour 60+", FPKH, dan berbagai komunitas lain serta pelajar dari Kota Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017