Kediri (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah mendorong perluasan kampung ramah anak, sebagai bentuk dukungan orangtua memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya serta pendidikan karakter untuk anak.
    
"Di prodamas (Program pemberdayaan masyarakat) dibentuk RT ramah anak, jam 16.00 WIB hingga jam 19.00 WIB bebas televisi. Di Kediri ini sudah ada, yaitu Kelurahan Kampung Dalem, Ngampel, dan ini cukup aktif," katanya dalam "Workshop" pengkaderan PGRI dan kepemimpinan wanita di Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis.
    
Ia menilai, peran orangtua dalam mendidik anak sangat penting. Pendidikan tidak bisa hanya diserahkan pada guru, tapi juga orangtua, khususnya ibu, termasuk lingkungan sekitar juga berperan besar memberikan pendidikan pada anak.
     
Bahkan, di tempat itu anak-anak juga diajak bermain permainan tradisional. Terdapat beragam arena permainan yang dapat dimainkan anak-anak. orangtua juga ikut mendampingi anak-anaknya bermain. 
     
Ia sangat berharap nantinya semakin banyak lingkungan yang membuat komitmen untuk kampung ramah anak. Dengan itu, generasi ke depan juga bisa semakin nyaman belajar dan pendidikan karakter anak semakin terbentuk. Mereka bisa belajar, bermain dengan rekan-rekannya, dan tidak selalu bermain telepon seluler.
     
"Harapannya ke depan akan diikuti daerah lainnya sebab ini positif. Generasi muda dapat terjaga sebaik-baiknya, ibu bapaknya juga tenang," ujarnya.  
    
Selain terkait dengan lingkungan yang ramah anak, Wawali juga mengingatkan pentingnya posisi seorang perempuan. Bukan hanya sebagai ibu di dalam keluarga, tapi seorang perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin. 
     
Motivasi itu disampaikannya sebagai dorongan kepada para ibu yang bergabung di PGRI Kota Kediri untuk ke depannya berani mengambil posisi kepemimpinan dalam kepengurusan organisasi. Perempuan memiliki kedudukan yang istimewa, karenanya seorang perempuan harus tahu siapa dirinya sebelum mengajukan dirinya menjadi seorang pemimpin. 
     
Ning Lik, sapaan akrabnya menyampaikan bahwa nilai-nilai emansipasi bagi perempuan bukanlah hal yang baru, bahkan sejak zaman Rasullullah sudah ada. Salah satu contohnya adalah Siti Khadijah, istri Rasullullah Muhammad SAW. 
     
"Perempuan adalah tempat Allah menitipkan surganya, perhiasan terbaik dunia, pribadi yang menjadi fondasi kemajuan bangsa, karena pondasi awal kemajuan bangsa adalah perbaikan fondasi keluarga dan seorang ibu adalah kuncinya. Perempuan sebagai seorang ibu juga menjadi sosok pencetak generasi penentu masa depan bangsa," ujarnya.
     
Ia juga mengingatkan, tugas seorang guru selain mendidik siswa, juga harus mendoakan siswa dengan harapan ilmu yang didapatkannya bermanfaat dan ke depan mereka akan menjadi generasi penerus yang baik. 
     
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala PGRI Provinsi Jawa Timur Ichwan Sumadi, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah sebagai narasumber materi workshop tersebut. Kegiatan itu dihadiri ratusan anggota PGRI Kota Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017