Sidoarjo (Antara Jatim) Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur batal untuk menyediakan angkutan siswa sekolah karena tidak disetujui oleh tim anggaran.

Kepala Dinas Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Asrofi, Sabtu mengatakan, sedianya angkutan sekolah tersebut digunakan siswa untuk berangkat dan pulang sekolah.

"Hal itu bertujuan untuk mengurangi siswa sekolah yang menggunakan kendaraan pribadi dalam hal ini sepeda motor yang masih banyak digunakan oleh siswa dna juga untuk menghindari terjadinya angka kecelakaan yan dialami siswa sekolah," katanya di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, untuk menyiasati hal itu pihaknya akan memasang kamera pengintai di sejumlah titik perempatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo, terutama untuk wilayah yang jauh dari kota Sidoarjo.

"Salah satunya seperti di perempatan Pilang Wonoayu, dan juga di Perempatan Krian, Sidoarjo," katanya.

Ia menjelaskan, sedianya program angkutan siswa sekolah ini cukup bagus karena bisa memberdayakan angkutan kota gang saat ini sudah mulai sepi penumpang karena banyak yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor.

"Namun demikian, kami tetap menghimbau kepada siswa sekolah supaya tetap minggu akan angkutan massal saat akan berangkat dan pulang sekolah demi kenyamanan dan keselamatan bersama," katanya.

Belum lama ini, petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo juga sudah melakukan sosialisasi kepada masing-masing sekolah terkait dengan upaya keselamatan siswa.

Salah satunya adalah menghimbau kepada orang tua dan siswa sekolah untuk membawa kendaraan pribadi yaitu sepeda motor untuk berangkat dan pulang sekolah. Bahkan, pihak kepolisian langsung melakukan razia kepada siswa sekolah yang kedapatan membawa ke daratan bermotor saat ke sekolah.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017