Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 357 dari 374 anak asuh berprestasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pondok Sosial (Ponsos) Kalijudan Kota Surabaya lolos seleksi penerima beasiswa perguruan tinggi negeri.
     
Kepala UPTD Ponsos Kalijudan dan Kampung Anak Negeri Erni Lutfiyah, di Surabaya, Minggu, mengatakan dari 357 kuota beasiswa perguruan tinggi dari Pemerintah Kota Surabaya, sebanyak 261 kuota untuk program sarjana di perguruan tinggi negeri sedangkan tingkat pendidikan program diploma dihuni 96 anak.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan teman-teman, 17 anak yang tidak jadi diberi beasiswa karena mereka berasal dari keluarga yang tergolong mampu, padahal kami menginginkan anak yang benar-benar tidak mampu," kata Erni.

Menurut dia, selain mendapat beasiswa, mahasiwa-mahasiswi ini juga mendapat uang transport sebesar Rp400.000 per bulan dan uang kuliah tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp3 juta. 

"Khusus untuk pembayaran UKT melebihi 3 juta, sisanya akan ditanggung mereka sendiri, sebaliknya jika UKT yang mereka bayar hanya 500 hingga Rp1 juta, kelebihan tersebut akan kami kembalikan ke kas negara,"ujarnya. 

Untuk program sarjana di perguruan tinggi negeri terdiri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebanyak 16 orang, Universitas Airlangga (Unair) 65 orang, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 95 orang, Universitas Islam negeri  Sunan Ampel (UINSA) 48 orang dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 37 orang. Sementara untuk program diploma terdiri ITS (21 orang), Unair (39 orang), Unesa (6 orang) dan Poltekes (31 orang).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya sebelumnya mengatakan tujuan anak-anak asuh diberi beasiswa oleh pemkot agar berhasil di bidang masing-masing dan kelak mampu mengangkat martabat orang tua, keluarga, Kota Surabaya dan bangsa Indonesia.

Risma mengatakan tantangan ke depan jauh lebih berat, karena setelah lulus harus bisa bersaing dengan anak-anak di dunia. Oleh karenanya, wali kota meminta kepada mereka untuk tidak melewatkan kesempatan ini.

Dengan adanya beasiswa ini, wali kota berharap agar anak-anak mau belajar ilmu apapun, tidak hanya berfokus pada bidangnya saja. Sebab, lanjut Risma, tidak ada ilmu yang tidak berguna dan kelak di kemudian hari anak-anak inilah yang akan menjadi penerus Kota Pahlawan dan Bangsa Indonesia. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017