Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menganggarkan kembali dana untuk pembangunan Islamic Center  dalam APBD 2018 senilai Rp45 miliar yang beberapa kali tertunda karena berbagai hal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto di Malang, Jawa Timur, Jumat mengakui anggaran untuk pembangunan Islamic Center alam APBD 2017 juga dianggarkan sebesar Rp40 miliar, namun yang terpakai hanya Rp750 juta untuk kegiatan Detail Engineering Design (DED), selanjutnya harus segera dikerjakan.

"Anggaran yang diplot sebesar Rp45 miliar pada APBD 2018 untuk pembangunan fisiknya. Anggaran sebesar Rp45 miliar itu sudah disepakati mulai dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2018," ujarnya.

Dengan demikian, katanya, anggaran Rp45 miliar untuk pembangunan Islamic Center yang tertuang dalam APBD 2018 sudah bisa dimasukkan dalam proses lelang. Sebab, KUA-PPAS sudah disetujui bersama, sehingga sudah bisa masuk ke proses lelang.

"Jika sudah ada pijakan hukum, prosesnya harus segera dimulai, termasuk lelang yang dilanjutkan dengan pembangunan fisik," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Hadi Santoso mengatakan proses lelang dimulai pada akhir tahun ini. Sehingga, pada awal 2018, pengerjaan fisik bisa dimulai. "Rencananya November sudah masuk lelang, setelah itu pengerjaan fisik," terangnya.

Proses tersebut juga sesuai dengan saran Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Bambang Sumarto. Ketika APBD sudah digedok, DPUPR harus segera mengambil langkah percepatan lelang, sehingga awal tahun depan bisa langsung dikerjakan.

Pembangunan pada tahap pertama pada 2018, kata Hadi Santoso yang akrab dipanggil Sony itu adalah area perkantoran, antara lain aula utama, sarana pendidikan, sentra UMKM dan area parkir. "DED-nya kemungkinan selesai Oktober. Dari DED itu bisa menjadi acuan untuk lelang proyek fisiknya," katanya.

Proyek pembangunan Islamic Center di kawasan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang itu dirancang antibanjir karena sebagian lahan bakal ditinggikan sekitar 0,7 meter dari titik nol meter jalan, pertimbangannya jalan yang melintas di depan Islamic Center telah direncanakan sebagai jalan nasional, sehingga intensitas kendaraan yang melintas juga tinggi.

Dengan dinaikkannya bangunan sekitar 0,7 meter itu, bangunan Islamic Center akan tetap lebih tinggi dari jalan, sehingga jika hujan deras dan drainase tidak menampung debit air, tetap tidak akan masuk ke bangunan dan bangunan tetap aman dari banjir.

Pembangunan Islamic Center di atas lahan seluas 5,6 hektare itu akan dilakukan secara bertahap dan setiap proses yang dikerjakan harus memiliki output yang terukur. Pembangunan Islamic Center itu sudah dibahas sejak beberapa tahun lalu, namun karena adanya perpindahan lokasi, pembahasannya tertunda.

Sesuai rencana luas bangunan Islamic Center itu nanti mencapaim 21 ribu meter persegi dengan bentuk kubah yang mempresentasikan semangat arsitektur kearifan lokal.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017