Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya meringkus komplotan pelaku penjarahan mobil yang menimpa korban Fuad Benardi, anak kandung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
     
"Sebutlah korbannya adalah putra seorang pejabat di Surabaya. Dia adalah salah satu korban dari komplotan pelaku ini," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Surabaya, Kamis.
     
Dia menjelaskan komplotan pelaku yang ditangkap sebanyak lima orang, terdiri dari dua pelaku yang beroperasi di tempat kejadian perkara, yaitu berinisial FR, usia 43 tahun, dan MI, usia 45 tahun, keduanya warga Kota Surabaya.
     
Tiga pelaku lainnya adalah MM (37), FS (27), dan EN (27), semuanya warga Surabaya dan ketiganya berperan sebagai penadah barang-barang curian dari hasil jarahan yang dilakukan FR dan MI.
     
Khususnya terhadap pelaku FR dan MI, polisi mengenalnya sebagai residivis yang masing-masing pernah menjalani hukuman pidana atas kasus pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan pemberatan. 
     
"Setelah keluar dari penjara keduanya kembali beraksi dan kali ini lebih fokus melakukan penjarahan pada mobil yang pengendaranya terlihat lengah saat sedang mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU wilayah Kota Surabaya," ucap Iqbal. 
     
Sebagai spesialis penjarahan mobil di SPBU, dia mengungkapkan, keduanya telah melakukan kejahatan dengan modus serupa di sebanyak 12 tempat kejadian perkara, yang salah satunya menimpa korban putra Wali Kota Tri Rismaharini. 
     
Putra sulung Risma itu menjadi korban penjarahan saat mobil Mitsubishi Outlander yang dikendarainya sedang mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Kayoon Surabaya pada 12 September, sekitar pukul 12.30 WIB.
     
"Tas dan ponselnya dijarah saat korban sedang lengah," ucap Iqbal.
     
Bagi Fuad Benardi, penjarahan ini menjadi pengalaman tindak kejahatan kedua yang dialaminya setelah bulan lalu menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca pada mobil yang sama saat sedang diparkir di pinggir Jalan Kertajaya Indah Surabaya.
     
Pelaku pecah kaca tersebut, Iqbal menandaskan, juga telah tertangkap.
     
"Tapi kali ini kami merilis tangkapan pelaku kejahatan bukan karena korbannya adalah anak seorang pejabat. Siapapun yang menjadi korban kejahatan di Kota Surabaya, pelakunya pasti akan kami kejar sampai dapat," ucapnya.
     
Iqbal telah menginstruksikan kepada segenap anak buahnya untuk tidak segan-segan melakukan tindakan tegas jika pelaku coba-coba melawan saat hendak ditangkap. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017