Bondowoso (Antara Jatim) - Kelangkaan elpiji tabung tiga kilogram sejak sebulan terakhir di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur disebabkan penggunaan elpiji bersubsidi terus meningkat.

"Kelangkaan elpiji (LPG) subsidi pemerintah memang mulai dirasakan sejak lama, dan kelangkaan tersebut disebabkan permintaan dan penggunaan masyarakat yang semakin meningkat sedangkan jatah dari Pertamina tidak ada penambahan," ujar Pemilik Agen di Perumahan Kembang, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso, Imam Subarto di Bondowoso, Rabu.

Ia mengatakan, mendapatkan jatah (kuota) elpiji tiga kilogram sebanyak 4.480 tabung setiap harinya dari Pertamina, dan ia berencana akan mengajukan tambahan jatah pada Pertamina agar kelangkaan elpiji bersubsidi yang mulai dirasakan masyarakat bisa segera teratasi.

Pendistribusian dari agen ke pangkalan, katanya, masih tetap atau tidak dikurangi, akan tetapi pihak pangkalan justru mengajukan atau meminta tambahan jatah elpiji tabung tiga kilogram tersebut.

"Kalau ke pangkalan kami mendistribusikan elpiji tetap tidak ada pengurangan, hanya saja pemilik pangkalan justru meminta tambahan jatah semisal 20 tabung sekarang minta tamabahan 50 tabung gas elpiji," katanya.

Sementara itu, pemilik toko (pengecer) di Kecamatan Tamanan, Ibu Rosi mengaku pengiriman elpiji sejak sebulan terakhir mulai melambat. Jika biasanya seminggu sekali mengisi 32 tabung ke pangkalan terdekat saat ini melambat 15 hari sekali baru dilakukan pengisian.

"Sekarang sudah mulai dibatasi, biasanya 32 tabung yang saya miliki diisi tiap minggu, sekarang masih menunggu 15 hari itupun hanya diisi 20 tabung gas elpiji," ungkapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017