Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang menyeriusi kejadian kematian puluhan domba dan kelinci milik warga di wilayah itu yang terjadi beruntun dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni di Malang, Selasa mengaku telah berkoordinasi dengan  kelurahan setempat serta melakukan kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan fisik dan pengobatan pada ternak yang terluka.

"Untuk mengetahui tipe penggigitan terhadap hewan ternak tersebut, sesuai saran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, kami akan menunggu hasil laboratorium Balai Veterine Wates Yogyakarta, sebab kasus penggigitan ternak sama dengan yang terjadi di Karangploso Kabupaten Malang," kata Sri Winarni.

Selain menunggu hasil laboratoriaum, pihaknya juga melakukan pencegahan dengan melaksanakan sosialisasi pada peternak di sekitar lokasi kematian ternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan terhadap ternak serta melakukan pengobatan pada ternak mereka yang sakit.

Ia mengemukakan, diagnosa sementara kematian ternak (domba dan kelinci) yang terjadi di Kelurahan Tunggulwulung dan Cemoro Kandang di akibatkan luka trauma pada leher dan paha akibat gigitan hewan liar.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, salah satu kejadian yang dialami Sunari (57), warga perumahan Puri Dewata Jalan Akordion Utara Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sejumlah hewan ternaknya menjadi korban.

Sunari mengatakan, penggigitan diperkirakan terjadi pada Jumat (15/9) sekitar pukul 02.00-05.30 WIB. Padahal malam sebelumnya, sampai pukul 02.00 WIB kondisi domba masih sehat.

"Pada saat kejadian, kami  tidak mendengar suara yang mencurigakan, namun pada pukul 05.30 WIB kami menemukan domba kami mati. Ada tiga ekor domba saya yang mati dan dua ekor lagi mengalami luka trauma pada paha dan lehernya," kata Sunari.

Selain domba milik Sunari,  milik Kristianto (55) warga Jalan Bandara Juanda II Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, juga mengalami kejadian serupa. Empat ekor kelincinya juga mati karena terdapat bekas gigitan pada leher.

Untuk mengetahui secara detail dan jelas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab kematian kambing dan kelinci secara misterius itu. Bahkan, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji juga tidak tinggal diam.

"Kami akan berkoordiansi dengan jajaran samping, baik kepolisian maupun TNI, karena kejadian ini membuat warga resah dan yang kambing atau kelincinya menjadi korban juga mengalami kerugian. Karena itu, kami harus menguatkan Siskamling dan meningkatkan peran Babhinkamtibmas dengan Babinsa," ujarnya.

Selama sepekan terakhir ini di wilayah Kabupaten dan Kota Malang dihebohkan kematian kambing, domba dan kelinci secara mendadak. Kematian hewan ternak itu terjadi hampir serentak dan massal.

Bahkan bekas luka yang dialami hewan ternak tersebut juga hampir sama, yakni digigit di leher dan pahanya. Hingga saat ini hewan ternak yang mati sudah mencapai puluhan. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017