Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Pembanguan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan pertumbuhan positif semester I/2017, dan hingga Agustus 2017 asetnya tumbuh 9,26 persen dari tahun sebelumnya, atau kini mencapai Rp53,3 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso di Surabaya, Senin mengatakan kinerja keuangan Bank Jatim juga menunjukkan performa yang bagus dan mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).
Ia mengatakan, laba sebelum pajak tercatat mencapai Rp1,23 triliun atau tumbuh 19,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya, ditambah pertumbuhan kredit yang menunjukkan peningkatan sebesar Rp30,77 triliun atau tumbuh 3,72 persen.
Selain itu, kata Soeroso, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp43,69 triliun atau tumbuh 813 persen (YoY) dan CASA rasio masih diatas 65 persen.
"Pertumbuhan DPK karena adanya kepercayaan publik terhadap Bank Jatim, dan untuk pertumbuhan kredit karena adanya peningkatan jumlah nasabah di pedesaan dengan program Simpeda," katanya.
Sementara itu, kata Soeroso, untuk rasio keuangan Bank Jatim pada Agustus 2017 posisinya lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya antara lain, untuk Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,88 persen dari sebelumnya 6,71 persen, "Return On Asset (ROA) 3,14 persen menjadi 3,62 persen.
"Bank Jatim mampu membukukan efisiensi pada Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dari 70,80 persen menjadi 65,04 persen," tutur Soeroso, menjelaskan data terakhir.
Soeroso mengaku, pertumbuhan positif Bank Jatim mendapat apresiasi pihak luar, seperti meraih peringkat 1 Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbaik di lndonesia, dan menerima Anugerah Perbankan lndonesia-Vi 2017 yang diselenggarakan oleh Economic Review.
"Kami juga mendapat penghargaan dalam acara lndonesia Banking Award 2017 yang diselenggarakan oleh media Tempo bekerja sama dengan Indonesia Banking School," katanya.(*)
Video oleh: Abdul Malik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017