Madiun (Antara Jatim) – Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN), terutama pejabat kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Madiun, Jawa Timur, tidak menerima suap atau gratifikasi dalam bentuk apapun.

Dia menegaskan tidak akan berkompromi dengan ASN dan Kepala OPD yang berani menerima suap maupun gratifikasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai aparatur negara.

“Saya tekankan kepada teman-teman seluruh ASN, terutama pejabat eselon II, kalau sampai saat ini masih ada yang berani melakukan, meskipun itu namanya uang bensin atau uang kertas atau apapun, saya tidak akan pernah kompromi,” kata Wali Kota Sugeng Rismiyanto saat memberikan pengarahan dalam sosialisasi Pengendalian Gratifikasi di Gedung Pendidikan dan Pelatihan Pemkot Madiun, Senin.

Sugeng menyampaikan peringatan keras agar jangan sampai ada pejabat di lingkungan Pemkot Madiun yang tersangkut masalah hukum dalam kasus korupsi maupun operasi tangkap tangan (OTT).

“Tapi kalau ada yang masih berani melakukan (menerima suap) ya silakan saja, berarti Anda betul-betul pemberani,” kata Wali Kota Sugeng.

Menurut Sugeng, tidak ada alasan pagi ASN di Pemkot Madiun untuk menerima suap maupun pungutan dengan alasan apapun. Karena tugas aparatur negara itu melayani. “Jangan sekali-kali karena dengan alasan bekerja membuat sesuatu kemudian minta diberi sesuatu dari pihak manapun,” ucapnya.
 
Guna mengantisipasi agar tidak terjadi praktik gratifikasi, menurut Sugeng, Pemkot sudah merencanakan pemberian remunerasi bagi ASN.

Kegiatan sosialisasi yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dihadiri seluruh kepala OPD, Sekda Kota Madiun Maidi dan Ketua DPRD Kota Madiun Istono.(*)

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017