Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur akan segera memaksimalkan pengoperasian pasar ikan pindang yang selama ini dikelola oleh pemerintah daerah setempat guna mendukung kerja sama antardaerah di eks-Keresidenan Besuki dan Kabupaten Lumajang.

"Pasar Ikan Pindang di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Kota Bondowoso, selama ini hanya beroperasi setiap hari sejak pukul 13.00 WIB hingga sore hari, oleh karena itu ke depan akan dimaksimalkan pengoperasiannya," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Kabid UP) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso, Suhartono di Bondowoso, Jumat.

Ia mengemukakan, selama ini pasar ikan pindang yang ada di sekitar perkotaan Kota Tapai itu beroperasi menampung pengiriman ikan pindang dari Kabupaten Banyuwangi, Situbondon Jember dan bahkan dari Kabupaten Lamongan.

Namun dari kabupaten tetangga terdekat seperti Situbondo, katanya, adalah salah satu kabupaten tetangga yang paling banyak menyuplai ikan pindang dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

"Selan rencana memaksimalkan pengoperasian pasar ikan pindang (pengolahan ikan dengan cara direbus menggunakan air garam) itu atau menambah jam pengoperasian. Dan perlu kami sampaikan bahwa pasar ikan pindang di Bondowoso adalah pasar terbesar di Jawa Timur," ucapnya.

Menurut Suhartono, di pasar ikan pindang itu selama ini juga sudah terjadi kerja sama antara pelaku usaha ikan pindang dengan perajin rantang atau besek ikan pindang dari anyaman bambu.

"Jadi ketika pelaku usaha ikan pindang mengirim ikan pindang ke Bondowoso, setelah bongkar muat ikan pindang mereka juga membeli besek dari anyaman bambu untuk wadah ikan pindang tersebut karena Bondowoso juga sebagai penghasil bambu, sehingga dampak perekonomian antardaerah berjalan cukup besar," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017