Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan agar para pelajar di Kota Pahlawan mengedapankan semangat belajar dan menjahui narkoba maupun minuman keras. 
     
"Jangan pernah sekalipun tergoda mencoba narkoba, minuman keras ataupun menonton film dewasa. Pengen coba-coba kok narkoba. Kalau mau coba-coba itu jadi juara kelas, jadi juara sekolah," ujar Tri Rismaharini sat menjadi guru dadakan bagi pelajar SMP IPIEMS Surabaya, Rabu.

Risma memberikan mata pelajaran tambahan kepada puluhan pelajar kelas yang berkumpul di area lapangan sekolah. Kegiatan ini bagian dari upaya Sosialiasi Bahaya Narkoba (generasi sehat tanpa narkoba) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti, Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal Saiful, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, M. Afghany Wardhana, Kepala Dinas Sosial Supomo dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nanis Chairani.  

Selama kurang lebih satu jam, wali kota menyampaikan banyak hal kepada puluhan  pelajar tersebut, mulai tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, bahaya film yang tidak layak ditonton anak-anak, hingga memotivasi pelajar untuk punya semangat belajar agar berprestasi dan menjadi pemenang. 

Menurut wali kota, godaan bagi pelajar dan anak muda sekarang untuk mencoba narkoba atau minuman keras, memang besar, berbeda dengan zaman dulu. Karenanya, pelajar perlu memiliki prinsip kuat untuk tidak tergoda atau menerima ajakan orang lain untuk mencicipi narkoba. 

"Kalian bisa menghindari bila punya prinsip. Kalau ada teman ngajak, kalian bilang tidak mau. Jangan takut dibilang tidak gaul. Memangnya kalian mau gaul tapi ditangkap polisi karena narkoba. Justru narkoba itu bukan kemajuan, tapi kemunduran," ujarnya.

Di sesi tanya jawab, pelajar bernama Lusia mengajukan pertanyaan kepada wali kota perihal mengapa generasi muda yang menjadi sasaran untuk mengonsumsi narkoba. Wali kota lantas menjelaskan bahwa anak muda adalah masa depan bangsa sehingga bila ada banyak anak muda yang terkena narkoba, itu sama saja dengan menghancurkan negeri ini. 

"Kalau ada banyak anak muda kena narkoba, hancur negara ini. Karena anak mudanya tidak akan bisa berpikir maju. Bahkan bila kecanduan, yang dipikir bagaimana mendapatkan narkoba. Kalau tidak punya uang, bisa menjurus tindakan kriminal," ujarnya.

Wali kota yang semasa sekolah pernah jadi atlet ini juga memotivasi para pelajar SMP IPIEMS untuk mau belajar dan punya keinginan kuat agar berhasil. Menurut wali kota, anak-anak di Surabaya tidak boleh patah semangat karena merasa berasal dari keluarga kurang mampu secara materi. Justru, anak-anak Surabaya harus meyakini bila ada kemauan kuat, pasti ada jalan untuk berhasil. 

"Ibu tidak ingin kelak kalian kalah, kalian harus jadi pemenang. Kalau mau jadi pemenang, harus dimulai sekarang. Pemkot Surabaya punya banyak beasiswa. Kalau kalian pandai dan berhasil, beasiswa akan mendatangi kalian. Bukan kalian yang nyari beasiswa," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017