Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta pengiriman air bersih ke kabupaten/kota yang terdampak kekeringan sehingga memudahkan masyarakat memperlancar aktivitasnya sehari-hari.

"Air bersih sangat penting untuk warga dan diharapkan segera dikirim ke daerah terdampak," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, juga berharap kepala daerah yang wilayahnya terdampak segera menyampaikan surat menyebutkan daerahnya darurat kekeringan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut merinci, dari 422 desa di 27 kabupaten yang mengalami kekeringan, terdapat 201 desa yang harus dilakukan pengiriman air karena berbagai kendala teknis.

"Yang daerahnya harus dikirimi air karena tidak dimungkinkan dibuatkan sumur bor, pipanisasi, ataupun karena wilayahnya yang terpencil. Sedangkan, daerah lainnya masih bisa dilakukan rekayasa teknis," ucapnya.

Sementara itu, data dari di Pemprov Jatim berdasarkan Surat BMKG Nomor KT.304/946/MJUD/IX/2017 tertanggal 4 September 2017, bulan ini merupakan puncak musim kemarau dengan akumulasi curah hujan berkisar antara 0-100 mm.

Sedangkan, pada Oktober sebagian kecil wilayah di Jatim, khususnya bagian selatan sudah mulai memasuki musim hujan dengan curah hujan berkisar antara 0-400 mm.

"Berdasarkan surat tersebut, musim kemarau terjadi di sebagian wilayah pada pertengahan Agustus dan puncaknya pada September," kata Kepala Biro Humas Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto.

Kemudian, lanjut dia, pada Oktober sudah memasuki masa transisi atau Pancaroba, dan November sudah mula musim hujan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017