Bojonegoro (Antara Jatim) - Kebakaran satu sumur minyak KW 55 di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Selasa, berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah.
"Kebakaran sumur minyak KW 55 terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran datang dengan mobil unit pemadam kebakaran sekitar pukul 14.00 WIB," kata Camat Kedewan, Bojonegoro Arifin.
Menurut dia, usaha memadamkan kebakaran yang dilakukan petugas pemadam kebakaran Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, tidak berlangsung lama, juga kebakaran tidak menjalar ke sumur minyak lainnya.
Sesuai keterangan, lanjut dia, kejadian kebakaran semur minyak berasal dari api yang membakar semak-semak disekitarnya kemudian menjalar membakar tumpahan olie di sekitar sumur minyak.
"Di lokasi sumur minyak terbakar merupakan tumpahan oli di sekitarnya," ucapnya menambahkan.
Ia menambahkan sumur minyak yang terbakar itu dikelola Geo Cepu Indonesia (GCI) yang menjalin kerja sama operasi (KSO) antara Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Bukan Kontrak BBS
Hal itu dibenarkan Direktur PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) milik Pemkab Bojonegoro Toni Ade Irawan, yang menyebutkan sumur minyak yang terbakar bukan yang masuk dalam kontrak BBS dengan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
"Sesuai kontrak BBS mengelola 300 sumur minyak dengan lokasi di Desa Wonocolo, Hargomulyo dan Beji, di Kecamatan Kedewan," kata dia menjelaskan.
Hanya saja, lanjut dia, tidak semua sumur minyak yang masuk dalam kontrak bisa menghasilkan minyak mentah setiap hari.
"Tapi kami sudah mulai menyetorkan produksi minyak mentah 2 tangki (5.000 liter per tangki) per harinya," katanya.
Ia menambahkan BBS akan berusaha meningkatkan produksi minyak mentah dari sumur minyak yang dikelola BBS dengan target sekitar 500 barel per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kebakaran sumur minyak KW 55 terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran datang dengan mobil unit pemadam kebakaran sekitar pukul 14.00 WIB," kata Camat Kedewan, Bojonegoro Arifin.
Menurut dia, usaha memadamkan kebakaran yang dilakukan petugas pemadam kebakaran Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, tidak berlangsung lama, juga kebakaran tidak menjalar ke sumur minyak lainnya.
Sesuai keterangan, lanjut dia, kejadian kebakaran semur minyak berasal dari api yang membakar semak-semak disekitarnya kemudian menjalar membakar tumpahan olie di sekitar sumur minyak.
"Di lokasi sumur minyak terbakar merupakan tumpahan oli di sekitarnya," ucapnya menambahkan.
Ia menambahkan sumur minyak yang terbakar itu dikelola Geo Cepu Indonesia (GCI) yang menjalin kerja sama operasi (KSO) antara Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Bukan Kontrak BBS
Hal itu dibenarkan Direktur PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) milik Pemkab Bojonegoro Toni Ade Irawan, yang menyebutkan sumur minyak yang terbakar bukan yang masuk dalam kontrak BBS dengan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
"Sesuai kontrak BBS mengelola 300 sumur minyak dengan lokasi di Desa Wonocolo, Hargomulyo dan Beji, di Kecamatan Kedewan," kata dia menjelaskan.
Hanya saja, lanjut dia, tidak semua sumur minyak yang masuk dalam kontrak bisa menghasilkan minyak mentah setiap hari.
"Tapi kami sudah mulai menyetorkan produksi minyak mentah 2 tangki (5.000 liter per tangki) per harinya," katanya.
Ia menambahkan BBS akan berusaha meningkatkan produksi minyak mentah dari sumur minyak yang dikelola BBS dengan target sekitar 500 barel per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017