Situbondo (Antara Jatim) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur hanya mampu mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter per hari ke desa-desa yang kekurangan air bersih karena terbatasnya armada pengangkut.
"Karena keterbatasan armada truk tangki air yang dimiliki, sehingga setiap harinya kami hanya menggunakan satu truk milik BPBD dan satu truk lainnya milik dinas sosial dan masing-masing truk terisi air bersih 5.000 liter," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan di Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sejak Senin (28/8) BPBD telah mulai mendistribusikan air bersih di 17 desa yang tersebar di delapan kecamatan terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini (2017).
Belasan desa terdampak kekeringan yang mendapatkan distribusi bantuan air bersih tersebut, katanya, bagi kepala desa yang sudah mengajukan (permohonan bantuan air bersih) sebelumnya, karena jika tidak mengajukan BPBD tidak bisa menyuplai bantuan air yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari untuk memasak dan minum.
"Dalam pendistribusian air bersih, BPBD juga dibantu oleh TNI (Babinsa) dan kepolisian sektor (Bhabinkamtibmas) desa setempat. Dan kami juga mengisi tandon-tandon air yang ada di desa," paparnya.
Gatot menambahkan, pendisribusian air bersih dilakukan setiap hari secara bergantian dari desa ke desa lainnya. Dalam satu hari untuk sementara dua armada truk tangki air didistrubsikan ke dua desa atau dua titik.
"Air bersih yang didistribusikan ke desa yang kekurangan air bersih, kami bekerja sama juga dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemkab Situbondo," ucapnya.
Dari data BPBD Situbondo, 17 desa di delapan kecamatan yang kekurangan air bersih itu di antaranya Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Desa Sumberejo dan Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Desa Silomukti dan Trebungan, Kecamatan Mlandingan, Desa Gunyung Putri, Cemara, Mojodungkul dan Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh.
Desa Plalangan, Taman, Taman Sari dan Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur dan Desa Jatisari dan Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Karena keterbatasan armada truk tangki air yang dimiliki, sehingga setiap harinya kami hanya menggunakan satu truk milik BPBD dan satu truk lainnya milik dinas sosial dan masing-masing truk terisi air bersih 5.000 liter," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan di Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sejak Senin (28/8) BPBD telah mulai mendistribusikan air bersih di 17 desa yang tersebar di delapan kecamatan terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini (2017).
Belasan desa terdampak kekeringan yang mendapatkan distribusi bantuan air bersih tersebut, katanya, bagi kepala desa yang sudah mengajukan (permohonan bantuan air bersih) sebelumnya, karena jika tidak mengajukan BPBD tidak bisa menyuplai bantuan air yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari untuk memasak dan minum.
"Dalam pendistribusian air bersih, BPBD juga dibantu oleh TNI (Babinsa) dan kepolisian sektor (Bhabinkamtibmas) desa setempat. Dan kami juga mengisi tandon-tandon air yang ada di desa," paparnya.
Gatot menambahkan, pendisribusian air bersih dilakukan setiap hari secara bergantian dari desa ke desa lainnya. Dalam satu hari untuk sementara dua armada truk tangki air didistrubsikan ke dua desa atau dua titik.
"Air bersih yang didistribusikan ke desa yang kekurangan air bersih, kami bekerja sama juga dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemkab Situbondo," ucapnya.
Dari data BPBD Situbondo, 17 desa di delapan kecamatan yang kekurangan air bersih itu di antaranya Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Desa Sumberejo dan Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Desa Silomukti dan Trebungan, Kecamatan Mlandingan, Desa Gunyung Putri, Cemara, Mojodungkul dan Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh.
Desa Plalangan, Taman, Taman Sari dan Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur dan Desa Jatisari dan Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017