Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi mengharapkan program dan inovasi yang mampu meningkatkan jumlah wisatawan asal Asia Tenggara ke sejumlah daerah wisata di Jawa Timur.

"Banyak potensi yang harus digali untuk semakin membuat wisawatan asal Asia Tenggara tertarik datang ke Jatim," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, banyak keunggulan tempat wisata di Jatim yang tidak dijumpai di negara Asia Tenggara lainnya, seperti wisata religi, wisata kuliner hingga beragamnya usaha mikro kecil dan menengah.

"Ini menjadi tugas bersama dan harus dilakukan inovasi agar meningkatkan kunjungan wisatawan. Harapannya semakin tahun kunjungannya semakin meningkat," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, pada tahun lalu wisatawan asal Asia Tenggara yang ke Jatim berasal dari Malaysia, Singapura dan Thailand.

Sedangkan, beberapa negara lainnya yang kerap menghabiskan waktu liburan ke Jatim adalah dari Tiongkok, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Hong Kong serta Australia.

Jumlah total wisatawan mancanegara ke Jatim pada 2016 mencapai 618.536 orang atau meningkat satu persen dari tahun 2015 yang mencapai 612.412 orang.

Tiga tahun sebelumnya, yaitu 2013, 2012 dan 2011 jumlah kunjungan wisatawan ke Jatim masing-masing 300.909 orang, 263.943 orang dan 224.317 orang.

"Artinya selama lima tahun terakhir ini selalu mengalami kenaikan. Kemudian estimasi devisa khusus 2016 sebesar 513,84 juta dolar Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Jarianto.

Sementara itu, masih berdasarkan data tahun lalu, kunjungan wisatawan mancanegara tiga besar paling banyak ke House of Sampoerna (130.750 orang), diikuti Kawah Ijen (36.367 orang), Gunung Bromo Ngadisari (25.325 orang).

Sedangkan, tiga urutan terendah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yaitu Bromo Penanjakan (2.639 orang), Bangsring Under Water (2.511 orang), serta Monumen Kapal Selam (2.246 orang). (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017