Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil Sapuangin Speed 5 untuk bertanding di ajang "Student Formula Japan (SFJ) 2017" yang digelar di Ecopa Stadium, Shizouka Prefecture, Jepang 5-9 September mendatang.
Mobil Formula buatan mahasiswa itu diluncurkan dan dilepas oleh Rektor ITS Prof Joni Hermana, pihak Pertamina, dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) ITS, di kampus setempat, Jumat.
"Generasi Sapuangin ini relatif baru sama sekail baik desain atau mesin. Perubahan ini diharapkan, bisa mendapatkan hasil yang signifikan," kata Rektor ITS Joni Hermana.
Joni mengatakan dalam ajang SFJ tahun ini, pihaknya menargetkan ITS akan masuk dalam 10 besar nominasi atau naik 15 peringkat dari tahun sebelumnya. Sebelumnya, ITS berada pada peringkat ke-25 dalam kompetisi tahunan ini.
Pada acara tersebut, General Manager Sapuangin ITS Annas Fauzi menjelaskan, proses produksi mobil ini memakan waktu kurang lebih setengah tahun. Selain itu, untuk generasi Sapuangin kali ini, memiliki keunggulan di sisi power dan manuvernya.
"Kelebihannya pada engine prototipe mobil balap ini lebih powerfull. Bila dilihat akselerasinya, mobil ini dapat menempuh 75 meter hanya dalam 5-6 detik," ujar Annas.
Annas menambahkan, pihaknya juga berupaya menghadirkan desain yang lebih apik. Untuk tahapan produksi, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Sementara untuk kesulitannya, kata Annas, yakni penyesuaian mengadopsi mobil balap sebenarnya untuk uji sirkuit di Jepang. Annas mengaku, lawan terberat di ajang kali ini selain tuan rumah Jepang adalah Thailand.
"Saya memprediksi, Thailand paling berpotensi dalam kejuaran ini," kata Annas.
Dalam ajang SFJ ini, memiliki beberapa sub-event yang harus dilewati oleh masing-masing peserta, antara lain 'design report', 'cost report', dan 'business plan' pada 'static event', serta 'skid pad', 'acceleration', 'autocross', 'endurance', and 'efficiency' pada 'dynamic event'.
Masing-masing sub-event akan memiliki poin-poin tertentu yang nantinya akan diakumulasi menjadi poin akhir.
Selain dari ITS, tercatat terdapat beberapa universitas lain dari Indonesia yang juga akan berlaga di kompetisi tersebut, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Mobil Formula buatan mahasiswa itu diluncurkan dan dilepas oleh Rektor ITS Prof Joni Hermana, pihak Pertamina, dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) ITS, di kampus setempat, Jumat.
"Generasi Sapuangin ini relatif baru sama sekail baik desain atau mesin. Perubahan ini diharapkan, bisa mendapatkan hasil yang signifikan," kata Rektor ITS Joni Hermana.
Joni mengatakan dalam ajang SFJ tahun ini, pihaknya menargetkan ITS akan masuk dalam 10 besar nominasi atau naik 15 peringkat dari tahun sebelumnya. Sebelumnya, ITS berada pada peringkat ke-25 dalam kompetisi tahunan ini.
Pada acara tersebut, General Manager Sapuangin ITS Annas Fauzi menjelaskan, proses produksi mobil ini memakan waktu kurang lebih setengah tahun. Selain itu, untuk generasi Sapuangin kali ini, memiliki keunggulan di sisi power dan manuvernya.
"Kelebihannya pada engine prototipe mobil balap ini lebih powerfull. Bila dilihat akselerasinya, mobil ini dapat menempuh 75 meter hanya dalam 5-6 detik," ujar Annas.
Annas menambahkan, pihaknya juga berupaya menghadirkan desain yang lebih apik. Untuk tahapan produksi, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Sementara untuk kesulitannya, kata Annas, yakni penyesuaian mengadopsi mobil balap sebenarnya untuk uji sirkuit di Jepang. Annas mengaku, lawan terberat di ajang kali ini selain tuan rumah Jepang adalah Thailand.
"Saya memprediksi, Thailand paling berpotensi dalam kejuaran ini," kata Annas.
Dalam ajang SFJ ini, memiliki beberapa sub-event yang harus dilewati oleh masing-masing peserta, antara lain 'design report', 'cost report', dan 'business plan' pada 'static event', serta 'skid pad', 'acceleration', 'autocross', 'endurance', and 'efficiency' pada 'dynamic event'.
Masing-masing sub-event akan memiliki poin-poin tertentu yang nantinya akan diakumulasi menjadi poin akhir.
Selain dari ITS, tercatat terdapat beberapa universitas lain dari Indonesia yang juga akan berlaga di kompetisi tersebut, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).(*)
Video oleh: willy irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017