Tulungagung (Antara Jatim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri menggelar klinik UMKM (usaha mikro kecil menengah) dan keuangan inklusi di salah satu hotel bintang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai Jumat (25/8) hingga Sabtu (26/8).

Klinik pemberdayaan ekonomi dan pengembangan sektor kepariwisataan daerah itu dikerjakan bareng antara BI Perwakilan Kediri dengan Pemkab Tulungagung serta lima perwakilan bank pemerintah di kota penghasil marmer terbesar di Indonesia tersebut.

"Kantor Perwakilan BI Kediri memiliki wilayah yang meliputi 13 kabupaten/kota di eks-Karesidenan Kediri dan Madiun. Jadi kami tentu juga punya komitmen untuk mengembangkan sektor UMKM dan kepariwisataan di daerah-daerah tugas kami, salah satunya di Tulungagung ini," kata Kepala kantor Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto.

Sosialisasi agenda klinik UMKM dan keuangan inklusi yang diinisasi Bank Indonesia bersama lima BUMN perbankan wilayah Tulungagung tersebut dilakukan Djoko bersama Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.

Turut mendampingi keduanya masing-masing Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung.

Dalam penjelasannya, Djoko mengatakan bahwa klinik pengembangan pariwisata dan UMKM yang dilakukan BI bersama Pemda Tulungagung itu bertujuan untuk memacu pengembangan pariwisata di kawasan mataraman.

Khususnya untuk dan meningkatkan kapasitas UMKM, baik pada aspek produksi, perluasan akses pemasaran, dan mendorong perluasan akses UMKM pada lembaga keuangan bank atau non-bank, serta mendorong perluasan elektronifikasi transaksi.

"Pada tataran yang lebih kompleks, kegiatan tersebut juga untuk turut mendukung stabilitas keuangan daerah. Tujuan akhirnya adalah perekonomian lebih menggeliat dan pertumbuhan dapat diakselerasi," ujarnya usai konferensi pers di pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Tulungagung.

Djoko menjelaskan, dipilihnya Tulungagung karena daerah ini dinilai banyak tumbuh berbagai macam UMKM.

Dengan adanya kegiatan ini, kata Djoko, diharapkan dapat menjadi pengungkit (stimulus) untuk memacu sektor UMKM dan pariwisata di daerah Tulungagung tumbuh seperti di tempat lain, Kediri maupun Blitar.

Pada kegiatan tersebut, BI sedianya menghadirkan Remaja Tambulon, motivator sekaligus penulis nasional, yang mana dengan keberadaan meraka dapat menyegarkan para pelaku UMKM, pemerintah, dan perbankan.

"Serta mengingatkan kembali pentingnya perubahan yang dikemas dalam seminar motivasi bertajuk `change for breakthrough`. Selain itu akan diselenggarakan pula seminar nasional bertema penguatan infrastruktur untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di wilayah mataraman," ujarnya.

Djoko menambahkan, pada kesempatan tersebut juga akan dilaksanakan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa Program Beasiswa kepada mahasiswa terseleksi dari IAIN Tulungagung, alat pengolahan kopi dan 14 ribu bibit kopi arabika untuk pengembangan klaster kopi, serta bantuan sarana prasarana air bersih untuk sekolah.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan klinik UMKM dan pelatihan keuangan inklusi yang digelar BI tersebut.

Syahri berilustrasi kesenjangan ekonomi antara wilayah Jawa bagian utara dengan selatan dampak infrastruktur dan transportasi.

Oleh sebab itu, kata dia, untuk mengejar ketertinggalan harus cepat terealisasikan, namun hingga kini pembangunan jalan sudah terealisasikan sebagian yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.

"Seperti saat ini akses jalan yang dulu terisolir kini sudah terbuka, dan menarik perhatian wisatawan dari daerah lain, seperti Pantai Gemah," kata Syahri.

Menurutnya, seminar yang diprakarsai oleh BI merupakan suatu kesempatan bagi Pemkab Tulungagung maupun masyarakatnya agar segera siap jika nantinya pariwisatanya mulai berkembang.

Dengan menunjukan suatu ikon masing�masing daerah mulai dari kerajinan tangan maupun kulinernya.

"Seperti akhir tahun ini para pelaku UMKM sudah mulai menggeliat, dengan memberikan suatu tempat untuk mereka berjualan," kata Syahri. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017