Sumenep (Antara) Jatim - Dinas Perikanan Sumenep, Jawa Timur, menyatakan produksi sementara garam rakyat setempat hingga pertengahan Agustus 2017 sekitar 4.600 ton.



"Alhamdulillah, kondisi cuaca sejak Agustus relatif normal dan selanjutnya produksi garam rakyat tak terkendala. Produksi sementara garam rakyat terus meningkat," ujar Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arif Rusdi melalui telepon, Rabu.



Sebelumnya, anomali cuaca yang terjadi pada masa awal kemarau tahun ini berupa masih seringnya hujan membuat produksi garam terkendala.



Dinas Perikanan Sumenep mencatat produksi sementara garam rakyat setempat pada akhir Juli 2017 hanya 850 ton.



"Sesuai proyeksi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi garam rakyat di Sumenep pada tahun ini ditargetkan sebanyak 368 ribu ton," kata Rusdi, menerangkan.



Ia menjelaskan, kondisi cuaca berpengaruh signifikan terhadap produksi garam rakyat oleh para petani.



Dalam kondisi cuaca normal, puncak panen garam rakyat biasanya pada pertengahan Agustus.



"Semoga saja kondisi cuaca pada sisa masa kemarau tahun ini berjalan normal dan selanjutnya produksi garam rakyat tak menemui kendala lagi," ujarnya.



Pada 2016, produksi garam rakyat di Sumenep hanya 17.109 ton dari target 260 ribu ton.



Sesuai data di Dinas Perikanan Sumenep, lahan garam rakyat pada tahun ini seluas 2.068 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kalianget, Gapura, Saronggi, Pragaan, Giligenting, Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017