Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengimbau kepada jamaah haji asal Indonesia menjaga ritme beribadah agar kondisi tubuh tetap sehat selama berada di Tanah Suci.

"Jangan memforsir tubuh saat beribadah, ikuti petunjuk yang sudah ditentukan petugas sehingga rukun haji dilalui dengan lancar," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata dia, tidak sedikit jamaah yang sakit, bahkan wafat karena kesehatannya terpengaruh akibat terlalu capek, khususnya usai puncak haji.

Menurut dia, jamaah yang tidak menjaga kondisi tubuh biasanya terlalu terforsir dengan harapan mengejar keutamaan beribadah, terutama saat kegiatan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau yang biasa disebut dengan Armina.

"Harapannya, semua kegiatan haji berjalan lancar, tidak ada jamaah yang sakit dan pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat pula serta menjadi haji mabrur," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Sementara itu, menjaga ketertiban saat pelontaran jumroh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur juga telah melakukan sosialisasi jadwal bagi jamaah asal Indonesia.

Maklumat tersebut demi kelancaran bersama serta menghindari kemacetan akibat penumpukan jamaah dengan jamaah negara lain.

Jamaah haji Indonesia pada 10 Dzulhijjah diimbau menghindari waktu melontar jumroh pukul 06.00-10.30 waktu Saudi Arabia.

Kemudian, 11 Dzulhijjah diimbau tidak melakukan lontar jumroh pada pukul 14.00-18.00 waktu Saudi Arabia, sedangkan hari terakhir melontar jumroh pada 13 Dzulhijjah diimbau melontar jumroh di luar pukul 10.30-14.00 waktu Saudi Arabia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017