Gresik (Antara Jatim) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan upaya rehabiltasi lahan rawan longsor di Desa Bengkering, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dengan memberikan 10 ribu bibit pohon karet kepada petani setempat.

Direktur Utama Semen Gresik, Gatot Kustyadji dalam keterangan persnya kepada wartawan di Gresik, Senin mengatakan rehabilitasi di Ponorogo sangat diperlukan untuk mengembalikan fungsi lahan secara optimal, agar berguna bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

"Kegiatan rehabilitasi pada lahan kritis merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan sumber daya alam yang ada untuk dapat dikembangkan dan dilestarikan," katanya.

Gatot mengaku, rehabilitasi dengan tanaman karet sangat prospektif karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama di daerah rawan longsor di Ponorogo. 

"Tanaman karet mampu menahan longsor, dan juga menghasilkan getah yang bagus, mengingat pohon karet dapat tumbuh 30 atau 40 meter dengan umur hingga 100 tahun," katanya.

Selain itu, tanaman karet juga dapat menyerap emisi gas buangan seperti CO2 (karbondioksida) untuk mengatasi dampak kerusakan lingkungan.

"Fokus utama kegiatan kami selaku Semen Indonesia Group adalah pelestarian keanekaragaman hayati dan mereduksi emisi. Pelestarian keanekaragaman hayati juga difokuskan pada kegiatan reklamasi pascatambang," katanya.

Sementara itu, pada tahun 2016 Semen Indonesia telah mampu mereklamasi lahan pascatambang seluas 228.34 Hektare di Pabrik Tuban dengan total 138.355 tanaman, masing-masing dengan jenis pohon jati, johar, mahoni, trembesi, sengon, dan kesambi.

Selain itu, Semen Indonesia juga telah mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 122,000 ton di Pabrik Tuban I sampai IV, dan meraih penghargaan utama dalam pengelolaan lingkungan pertambangan untuk kategori kelompok Izin Usaha Pertambangan (IUP). 

"Kami akan terus menunjukkan komitmen untuk selalu berupaya memberikan yang terbaik dalam pelestarian alam dan lingkungan, dan membuktikan bahwa kerusakan lingkungan itu bisa diminimalkan, bahkan mungkin dengan hasil yang lebih baik," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017