Banyuwangi (Antara Jatim) - Untuk mewujudkan kerja bersama guna meningkatkan pelayanan publik, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi kantor perusahaan pengembang platform teknologi informasi, Gojek Indonesia. 

"Kemarin kan kita tanda tangani kerja sama pengembangan bandara di Kementerian Perhubungan, setelah itu diundang ke kantor Gojek sebagai tindak lanjut kunjungan mereka ke Banyuwangi beberapa waktu lalu. Kita mulai rumuskan apa yang bisa dikolaborasikan, karena sekarang ini eranya kolaborasi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri," ujar Anas saat dihubungi.

Anas mengatakan, ada beberapa hal yang dikolaborasikan. Di antaranya pelayanan kesehatan, terutama antar-jemput warga sakit. Pemkab Banyuwangi akan menyediakan tiga pos, yaitu di dua rumah sakit milik daerah dan satu Puskesmas. Dengan cara itu, armada yang ada dia rumah sakit milik daerah bisa membantu puskesmas lain yang membutuhkan. 

"Teknisnya lagi dibahas Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, dan Gojek. Intinya, kehadiran Gojek di Banyuwangi ini saya ingin bukan hanya untuk bisnis sebagaimana fitur-fitur yang sudah ada di mereka, tapi juga mengusung misi sosial. Dan ini selaras dengan model kewirausahaan sosial yang memang dikerjakan Gojek sejak awal," kata bupati berusia 44 tahun ini.

Anas ingin kehadiran Gojek ikut menggerakkan ekonomi lokal di Banyuwangi, baik dari sisi mitra pengemudi maupun pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) khususnya UKM kuliner. 

"Aplikasi Gojek sudah diunduh 44 juta pengguna, sudah familiar, termasuk bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi. Misalnya, mereka bisa pesan makanan sambil santai malam hari di hotel. Dan saya minta Gojek merangkul UKM kuliner di gang-gang sempit, mereka UKM yang tidak punya dana untuk sewa ruko di pinggir jalan utama, tapi punya cita rasa kuliner yang enak," ujarnya.

Senior Vice President Operations Go-jek, Arno Tse, mengaku gembira dengan respons Pemkab Banyuwangi yang ingin menjadikan kehadiran Gojek di daerah tersebut sebagai penunjang pelayanan publik, di luar layanan Gojek pada umumnya, seperti pengantaran orang, barang, dan pesan antar makanan-minuman.

"Bagi kami ini yang pertama ada respons pemerintah daerah seperti ini, dan ini iklim bagus bagi pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Tentu kami punya visi sosial, dan kami juga sudah mulai rangkul UKM-UKM kuliner, kami dampingi masuk jaringan layanan Go-Food," ujar Arno. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017