Surabaya (Antara Jatim) – Seorang seniman, M Tamim menciptakan robot, mobil-mobilan hingga miniatur hewan dari limbah besi bekas suku cadang kendaraan dan alat rumah tangga yang didapatnya dari sekitar Pasar Loak, Surabaya.

“Setiap limbah besi memiliki karakter, misalnya bekas pegas yang jika digabung bentuknya menyerupai tulang manusia,” ujar Tamim di sela pamerannya yang bertajuk Junk Metal Art Transformer Ngedan, di Galeri Surabaya (18/8).

Dalam pameran yang telah disiapkannya satu tahun ini, Tamim menyajikan 22 karya dari limbah besi bekas. Salah satu yang menjadi andalannya adalah robot tentara yang membawa senjata dan hantu tradisional Bali, leak. Ia juga membuat wayang, sapi, merak, laba-laba hingga miniatur  tank beserta senapan.

Tamim mengaku ide awalnya tercipta lantaran dirinya sehari-hari berjualan barang-barang bekas seperti gilingan bumbu dan kopi, hingga alat-alat bangunan seperti cangkul dan sekrop bekas di Pasar Loak. 

“Saya lihat barang-barang tak terpakai berserakan, lalu berpikir ini gimana ya mumpung ada waktu luang harus saya coba bikin robot-robotan sama mobil-mobilan. Lah kok pas sudah jadi banyak yang minat,” ujarnya.

Tak hanya itu, dia tidak pernah memilih bahan bekas apa saja yang akan digunakan, menurutnya segala macam jenis besi bisa dia pakai untuk melengkapi karyanya. Biasanya, tetangga Tamim juga turut menyuplai besi bekas untuk tambahan. 

Untuk proses pembuatan, Tamim merasa tidak bisa mematoknya, tergantung dari ketersediaan dan kecocokan bahan. Dalam menyelesaikan satu karya, ia mampu mengerjakan dalam satu minggu hingga satu bulan. 

“Soalnya tergantung bahannya juga, kadang ada bahan yang pas atau tidak untuk rangkaiannya. Tapi nggak langsung jadi karena menunggu bahan yang pas,” kata Tamim.

Tamim menuturkan, kendalanya terdapat pada proses manual yang dia lakukan lantaran tak bisa menggunakan alat las juga gergaji besi. Dia mengaku mengerjakan semuanya dengan proses manual menggunakan baut sebagai penyambung. 

Kendati prosesnya yang cukup rumit, Tamim menjual karyanya sebanding dari tingkat kesulitannya. Misalnya untuk patung tentara setinggi 2 meter, dia menjualnya seharga 15 juta. Sedangkan patung leak bisa mencapai 20juta.

Sementara itu, pada pameran yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 20 Agustus ini, Tamim berharap lewat karyanya ini bisa menunjukkan jika sesuatu yang tidak terpakai bisa memiliki nilai seni tinggi. 

“Sesuatu yang bisa dikatakan limbah itu bisa mempunyai nilai seni tinggi apabila kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, telaten dan penuh ketelitian,” kata Tamim. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017