Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mendorong agar pasokan beras yang masuk ke Badan Urusan Logistik Divisi Regional wilayah setempat cukup dengan cara megundang pihak terkait dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Surabaya, Jumat.

Dalam diskusi yang mengambil tema "Memaksimalkan Penjualan Beras dari Petani kepada Bulog". Polda mengajak seluruh pihak yakni Dinas terkait, petani dan kelompok penggiling padi bekerja untuk pengamanan pemenuhan bahan pokok khususnya beras di Bulog.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan, FGD ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mendorong Bulog, agar bisa memperoleh pasokan beras yang cukup lah. Kapolda mengungkapkan, saat ini pasokan beras di Jatim sudah terpenuhi dari yang ditargetkan

"Ini memang sudah terpenuhi 500.000 ton, targetnya 900.000 ton, tapi pada bulan ini sudah sampai 500.000 lebih Bulog itu," kata Machfud.

Ia mengatakan, saat ini musim panen sudah berkurang sehingga pasokan dari petani ke Bulog menipis. Hal itu diharapkannya tidak mempengaruhi stok beras yang ada di Bulog sehingga tetap stabil sampai kepada masyarakat.

Menurut Machfud, ada beberapa hal yang membuat pasokan beras turun, yakni pasokan dari petani yang berkurang, kemudian ketatnya aturan yang diterapkan Bulog untuk kualifikasi beras yang biaa masuk.

"Mudah mudahan ada diskusi ini, fleksibilitas dari Bulog juga tidak terlalu ketat," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bulog Divre Jatim Usep Karyana mengapresiasi FGD yang diadakan pihak kepolisian tersebut. Dia menegaskan pihaknya akan melakukan tindakan yang menjadi tugasnya dan akan membantu jika ada pelanggaran hukum terkait pangan tersebut.

"Kapolda mendukung penuh ketahanan pangan khususnya beras. Jadi kami sangat mendukung sekali dengan adanya FGD ini," kata Usep.

Usep menambahkan untuk sinergi antara polisi dan Bulog ke depan, polisi akan melakukan pendampingan kepada Bulog dan akan menindak apabila ada penyimpangan atau kecurangan dan penyelewengan terhadap keberadaan bahan kebutuhan pokok tersebut.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017