Surabaya (Antara Jatim) - Kelompok nonmigas mendorong kenaikan ekspor di wilayah Jawa Timur pada Juli 2017 yang tercatat mencapai 1.578,19 juta dolar AS atau naik 14,92 persen dibandingkan bulan Juni 2017 yang mencapai 1.3733,30 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono di Surabaya, Selasa mengatakan kontribusi total ekspor nonmigas sebesar 96,02 persen atau sejumlah 1.515,39 juta dolar AS, dengan spesifikasi bidang dari kelompk perhiasan/permata.

"Kelompok ini memberikan sumbangan sebesar 12,60 persen, dengan total nilai ekspor perhiasan/permata Jatim sebesar 190, 94 juta dolar AS," kata Teguh dalam keterangan persnya mengenai data BPS Ekspor dan Impor Jatim.

Teguh mengatakan, secara rinci nilai tersebut sebenarnya turun sebesar 0,73 persen dibandingkan ekspor kelompok barang yang sama bulan Juni 2017, yang mencapai 192,34 juta dolar AS.

"Namun, tingginya nilai kelompok barang perhiasan/permata terletak pada share-nya yang besar untuk total ekspor Jatim, yaitu mencapai 12,60 persen,” tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk komoditas utama dari kelompok barang perhiasan/permata adalah limbah dan skrap perhiasan logam mulia senilai 116,81 juta dolar AS, yang naik 27,81 persen dibanding bulan sebelumnya.

Untuk kelompok barang lain yang termasuk dalam 10 besar ekspor nonmigas Jatim, kata Teguh, adalah komoditas tembaga utama, tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda. 

Selain itu, lemak dan minyak hewan/nabati, kayu, barang dari kayu, ikan dan udang serta bahan kimia organik, yang juga masuk dalam 10 besar ekpor Jatim pada Juli 2017.

"Untuk negara tujuan ekspor Jatim selama Juli 2017, terbesar adalah Jepang dengan nilai 281,37 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 204,40 juta dolar AS dan Tiongkok dengan nilai 131,29 juta dolar AS," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017