Madiun (Antara Jatim) - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501 Kostrad/Bajra Yudha Madiun siap menghadapi dan menanggulangi teroris bila sewaktu-waktu terjadi aksi terorisme.

"Ini merupakan latihan simulasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh tim penanggulangan terorisme saat terjadi penyanderaan di dalam bus oleh para teroris. Dalam simulasi tadi prajurit Para Raider mampu membebaskan sandera dari tangan para teroris," kata Komandan Yonif Para Raider 501 Kostrad/Bajra Yudha Letkol Inf Edy Widyanto di Magetan, Sabtu (12/8).

Penegasan dan komitmen Danyon Para Raider 501 tersebut disampaikan usai menyaksikan simulasi pembebasan sandera yang dilakukan prajurit Para Raider Kostrad 501 yang tergabung dalam tim penanggulangan terorisme di sekitar Alun-alun Madiun.

Edy menjelaskan simulasi pembebasan sandera tersebut merupakan tindak lanjut dari latihan yang setiap bulan dilakukan kesatuannya dalam rangka melatih profesionalisme prajurit Para Raider 501 Kostrad.

"Latihan simulasi pembebasan sandera ini untuk melatih profesionalisme prajurit kita untuk menghadapi tugas-tugas ke depan. Karena aksi para teroris di negeri ini semakin sering terjadi, sehingga prajurit dituntut makin profesional dalam melaksanakan tugasnya," ujarnya.

Dia menambahkan selain untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tim penanggulangan terorisme juga dimaksudkan untuk pengamanan Pilkada serentak dalam waktu dekat.

"Prajurit TNI harus profesional dalam rangka mengamankan NKRI. Sinergitas antara TNI dengan Polri sangat diperlukan dalam rangka mendukung tugas-tugas penanggulangan terorisme. Pasukan kami siap selama 24 jam bila diperlukan, termasuk dalam pengamanan Pilkada yang akan berlangsung dalam waktu dekat," katanya.

Simulasi pembebasan sandera disimulasikan teroris membawa sandera menggunakan bus dalam kecepatan tinggi. Pasukan Para Raider menggunakan mobil khusus mengejar dan memaksa bus berhenti. Setelah bus berhenti, prajurit Para Raider memecah kaca untuk menembak penyandera.

Setelah itu, dua pejabat yang menjadi tawanan diamankan menggunakan kendaraan taktis (rantis). Simulasi melibatkan 24 prajurit Para Raider bersenjatakan SS 2V 4  dan dua orang yang diskenariokan sebagai tawanan. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017