Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang ternak di Pasar Hewan Kota Madiun mengeluhkan minimnya permintaan sapi maupun kambing untuk keperluan kurban di daerah itu meski Hari Raya Idul Adha 1438 H tinggal 20 hari lagi.

"Hari ini saya membawa empat ekor sapi, sampai siang seperti ini baru laku dua. Padahal tahun-tahun sebelumnya menjelang Idul Kurban seperti sekarang ini membawa lima atau enam ekor sapi masih pagi sudah habis," kata salah seorang penjual sapi asal Desa Cermo, Kabupaten Madiun bernama Hari, Jumat.

Padahal menurut dia, harga sapi hidup saat ini masih stabil dan tidak tidak terjadi lonjakan.
    
Menurut Hari, situasi tersebut bereda dnegan menjelang Ramadan lalu dimana harga sapi sempat turun rata-rata hingga Rp2 juta per-ekor, sementara saat ini mengalami kenaikan rata-rata Rp1 juta per-ekor.

"Kami juga heran. Apa mungkin karena bersamaan dengan musim tanam dan waktunya tahun ajaran baru ya," kata Hari.

Keluhan yang sama dirasakan Sunar, penjual kambing asal Barat Kabupaten Magetan. Karena kondisi pasar masih sepi pembeli, dia hanya membawa empat ekor kambing ke Pasar Hewan Kota Madiun.

"Sebenarnya di rumah masih ada beberapa ekor, tapi saya sengaja hanya membawa empat ekor saja, karena melihat kondisi pasar masih sepi," ujar Sunar.

Dia berharap dua atau tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat.

Menurut Sunar harga kambing mengalami kenaikan rata-rata Rp300 ribu/ekor bila dibandingkan sebulan yang lalu.

Penjual kambing lainnya, Waijan warga Maospati Magetan mengatakan kenaikan harga kambing menjelang Idul Adha sekarang ini sebenarnya tak terlalu tinggi.

"Kenaikan harganya hanya berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per ekor, tapi belum banyak orang yang membeli kambing untuk kebutuhan kurban," kata Waijan. (*)

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017