Jakarta, (Antara) - Putra sulung Presiden Joko widodo, Gibran Rakabuming Raka memasak gudeg bubur lemu menyambut kedatangan Agus Harimurti Yudhayono (AHY) saat datang di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Gibran mengaku datang spontan ke Istana dan meminta izin kepada Presiden Joko Widodo yang sekaligus ayahnya untuk bergabung pertemuan dengan AHY.
"Hari ini saya cuma nemenin makan siang aja. Kan kalian lihat saja, pakaian saya seperti ini. Tadi spontan aja ada tamu spesial, Mas Agus, dari dulu saya pengin ketemu. Saya izin ke bapak, boleh gabung nggak? ya boleh saya langsung lari ke istana," kata Gibran saat konferensi pers bersama AHY di ruang "Presidensial lounge" Istana merdeka Jakarta,.
Atas kedatangan AHY ini, Gibran mengaku minta izin ke Presiden untuk menyiapkan masakan spesial, yakni masakan khas masakan Yogyakarta gudheg.
"Saya izin ke bapak juga, pak ini kan yang datang Mas Agus, boleh saya masakin sesuatu nggak? saya masakin gudeg, bubur lemu, gudeg tapi makannya pakai bubur," tuturnya.
Atas masakan tersebut, Gibran meminta komentarnya kepada AHY: "Enakan mas."
AHY mengakui bahwa tadi makan siang bersama Presiden dan putranya, Gibran dengan hidangan gudeg bubur lemu dan mengakui masakan Gubran enak.
"Tadi disajikan bubur gudeg, saya baru sekali ini, gudeg pakai bubur, tapi rasanya enak sekali. Mudah-mudahan sukses Mas usahanya, kita doakan. nanti saya ajak teman-teman," ujar AHY.
Terkait pertemuan dengan AHY, Gibran mengatakan bahwa saat ini tokoh-tokoh muda, seperti Agus Yudhoyono ini harus tampil dalam membangun bangsa. "Indonesia harus diisi orang-orang tokoh-tokoh muda," ucap Gibran.
AHY menhgakui pertemuan dengan Presiden bersama putranya, selain mendengar wejangan Jokowi juga ada kesamaan semangat dalam menghadapi perubahan jaman yang sangat cepat ini.
Anang sulung mPresiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap pertemuan ini bukan yang terakhir dan akan terus melakukan silahturahim dan berdiskusi bersama.
"Kita ingin menyatukan visi, kita punya fokus pengabdian yang berbeda mungkin, saya di wilayah pengabdian yang baru, Mas Gibran juga sudah punya fokus profesi. Tapi saya punya keyakinan kalau anak-anak bangsa berkumpul dengan pemikiran yang baik dan kreatif. pasti akan menghasilkan banyak hal yang positif," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Gibran mengaku datang spontan ke Istana dan meminta izin kepada Presiden Joko Widodo yang sekaligus ayahnya untuk bergabung pertemuan dengan AHY.
"Hari ini saya cuma nemenin makan siang aja. Kan kalian lihat saja, pakaian saya seperti ini. Tadi spontan aja ada tamu spesial, Mas Agus, dari dulu saya pengin ketemu. Saya izin ke bapak, boleh gabung nggak? ya boleh saya langsung lari ke istana," kata Gibran saat konferensi pers bersama AHY di ruang "Presidensial lounge" Istana merdeka Jakarta,.
Atas kedatangan AHY ini, Gibran mengaku minta izin ke Presiden untuk menyiapkan masakan spesial, yakni masakan khas masakan Yogyakarta gudheg.
"Saya izin ke bapak juga, pak ini kan yang datang Mas Agus, boleh saya masakin sesuatu nggak? saya masakin gudeg, bubur lemu, gudeg tapi makannya pakai bubur," tuturnya.
Atas masakan tersebut, Gibran meminta komentarnya kepada AHY: "Enakan mas."
AHY mengakui bahwa tadi makan siang bersama Presiden dan putranya, Gibran dengan hidangan gudeg bubur lemu dan mengakui masakan Gubran enak.
"Tadi disajikan bubur gudeg, saya baru sekali ini, gudeg pakai bubur, tapi rasanya enak sekali. Mudah-mudahan sukses Mas usahanya, kita doakan. nanti saya ajak teman-teman," ujar AHY.
Terkait pertemuan dengan AHY, Gibran mengatakan bahwa saat ini tokoh-tokoh muda, seperti Agus Yudhoyono ini harus tampil dalam membangun bangsa. "Indonesia harus diisi orang-orang tokoh-tokoh muda," ucap Gibran.
AHY menhgakui pertemuan dengan Presiden bersama putranya, selain mendengar wejangan Jokowi juga ada kesamaan semangat dalam menghadapi perubahan jaman yang sangat cepat ini.
Anang sulung mPresiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap pertemuan ini bukan yang terakhir dan akan terus melakukan silahturahim dan berdiskusi bersama.
"Kita ingin menyatukan visi, kita punya fokus pengabdian yang berbeda mungkin, saya di wilayah pengabdian yang baru, Mas Gibran juga sudah punya fokus profesi. Tapi saya punya keyakinan kalau anak-anak bangsa berkumpul dengan pemikiran yang baik dan kreatif. pasti akan menghasilkan banyak hal yang positif," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017