Madiun (Antara Jatim) - Polres Madiun Kota melibatkan para pesilat dalam kegiatan pengamanan Pos Keamanan Lingkungan (Kamling) Terpadu untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Peresmian pos kamling terpadu secara simbolis dimpimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Mapolresta Madiun, Rabu (2/8).
Dalam pernyataannya, Kapolda Machfud Arifin memberikan apresiasi atas inisiatif Polresta Madiun membentuk Pos Kamling Terpadu yang melibatkan para pesilat dari semua unsur perguruan pencak silat dan bela diri yang ada di Madiun. Apalagi, saat ini jumlah personel polisi terbatas.
"Kami harus support apa yang telah dilakukan Polres Madiun Kota ini. Saat ini kami mengalami keterbatasan personel, sehingga membutuhkan kelompok-kelompok pengamanan dengan melibatkan potensi masyarakat termasuk para pesilat. Dari pada berantem lebih baik menjaga lingkungan," kata Kapolda Machfur Arifin.
Camat Taman Kota Madiun Doris Eko Prasetyo yang turut hadir mewakili para petugas Pos Kamling Terpadu Kampung Silat menjelaskan, dalam setiap Pos Kamling terpadu selalu melibatkan seluruh komponen bela diri dan pencak silat.
"Yang terbaru dalam pelaksanaan Pos Kamling Terpadu adalah pelibatan seluruh komponen bela diri dan pencak silat yang ada di Kota Madiun. Saat ini di Kota Madiun terdapat 11 perguruan pencak silat dan bela diri. Di wilayah kecamatan Taman saja, dari jumlah penduduk 89 ribu, terdapat ribuan pendekar silat," kata Doris menjelaskan.
Jumlah Pos Kamling Terpadu yang sudah terbentuk sebanyak 32 pos semuanya berada di wilayah Kecamatan Taman.
Dalam waktu dekat, Doris menyampaikan jumlahnya akan terus ditambah secara bertahap.
Sebelum meresmikan peluncuran Pos Kamling Terpadu dengan menandatangani naskah dan memukul kentongan, terlebih dahulu Kapolda Machfud Arifin menyaksikan demonstrasi pencak silat yang merupakan bagian dari simulasi pengamanan Pos Kamling Terpadu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Peresmian pos kamling terpadu secara simbolis dimpimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Mapolresta Madiun, Rabu (2/8).
Dalam pernyataannya, Kapolda Machfud Arifin memberikan apresiasi atas inisiatif Polresta Madiun membentuk Pos Kamling Terpadu yang melibatkan para pesilat dari semua unsur perguruan pencak silat dan bela diri yang ada di Madiun. Apalagi, saat ini jumlah personel polisi terbatas.
"Kami harus support apa yang telah dilakukan Polres Madiun Kota ini. Saat ini kami mengalami keterbatasan personel, sehingga membutuhkan kelompok-kelompok pengamanan dengan melibatkan potensi masyarakat termasuk para pesilat. Dari pada berantem lebih baik menjaga lingkungan," kata Kapolda Machfur Arifin.
Camat Taman Kota Madiun Doris Eko Prasetyo yang turut hadir mewakili para petugas Pos Kamling Terpadu Kampung Silat menjelaskan, dalam setiap Pos Kamling terpadu selalu melibatkan seluruh komponen bela diri dan pencak silat.
"Yang terbaru dalam pelaksanaan Pos Kamling Terpadu adalah pelibatan seluruh komponen bela diri dan pencak silat yang ada di Kota Madiun. Saat ini di Kota Madiun terdapat 11 perguruan pencak silat dan bela diri. Di wilayah kecamatan Taman saja, dari jumlah penduduk 89 ribu, terdapat ribuan pendekar silat," kata Doris menjelaskan.
Jumlah Pos Kamling Terpadu yang sudah terbentuk sebanyak 32 pos semuanya berada di wilayah Kecamatan Taman.
Dalam waktu dekat, Doris menyampaikan jumlahnya akan terus ditambah secara bertahap.
Sebelum meresmikan peluncuran Pos Kamling Terpadu dengan menandatangani naskah dan memukul kentongan, terlebih dahulu Kapolda Machfud Arifin menyaksikan demonstrasi pencak silat yang merupakan bagian dari simulasi pengamanan Pos Kamling Terpadu. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017