Kediri (Antara Jatim) - 
Insiden pecah kaca menimpa bus pengangkut pemain PS Mojokerto Putra di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Kediri, Jawa Timur, dekat lokasi pertandingan antara Persik melawan PS Mojokerto Putra di Stadion Brawijaya.

Kartiman, kenek bus pengangkut rombongan pemain PSMP mengemukakan insiden itu terjadi saat rombongan hendak menuju ke Stadion Brawijaya, Kota Kediri. Saat tiba di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Kediri, tiba-tiba ratusan orang menghadang laju kendaraan, sehingga bus pun tidak bisa bergerak.

"Saya sempat khawatir, karena massa melimpah, sekitar 500 orang. Padahal, tadi sudah dikawal polisi, tapi dihadang dan macet," katanya saat dikonfirmasi, Selasa sore.

Ia mengaku, kejadian itu sekitar pukul 13.30 WIB. Beberapa orang secara tiba-tiba melempar tepung dan telur ke kaca bagian depan, sementara beberapa di antaranya ada yang melempar kaca. Akibat kejadian itu, kaca bus bagian kiri menjadi pecah.

"Tadi langsung dibersihkan dengan cairan pembersih dan air. Kami juga sudah lapor dan minta pertanggungjawaban dari panitia pelaksana pertandingan untuk perbaikan," katanya.

Bus yang ditumpangi oleh rombongan pemain PSMP itu adalah bus pariwisata New Hasti. Badan bus dengan nomor polisi AG 7079 UA itu baik, namun untuk kaca bus ada yang pecah. Besar bekas pecahan di kaca bagian kiri itu sekitar satu kepalan tangan.

Sementara itu, Bagian Hubungan Masyarakat Persik Kediri Hendra Setiawan mengatakan saat ini panitia pelaksana masih melakukan evaluasi dan penyelidikan terkait dengan insiden pecah kaca yang menimpa bus pengangkut rombongan pemain PSMP tersebut.

"Kami masih evaluasi, karena sesuai dengan aturan jika ada kesalahan panitia pelaksana dari tim tamu bisa lapor ke komdis PSSI. Ada insiden di jalan dan itu di luar sepengetahuan manajemen, karena ada pengamanan," kata Hendra.

Ia juga menambahkan, selama ini suporter Persik terkenal sebagai suporter yang santun dan baru kali ini terjadi insiden. Pihaknya belum mengetahui dengan persis oknum yang memicu keributan tersebut, termasuk apakah dari suporter Persik ataukah dari oknum tidak bertanggungjawab lainnya.

"Kami juga tidak tahu, mungkin ada oknum iseng atau seperti apa, sehingga menimbulkan kerusakan di bus. Kami dari manajemen menegaskan pengamanan sudah sesuai dengan standar dan menyayangkan kejadian itu," katanya.

Ia berharap, dengan insiden ini tidak ada sanksi yang dijatuhkan ke manajemen Persik Kediri. Selain itu, manajemen juga berharap suporter akan lebih baik lagi saat mendukung tim kesayangan mereka berlaga.

Terkait dengan perbaikan kendaraan, Hendra mengatakan saat ini manajemen sedang membahasnya. Ia menegaskan, dari manajemen tetap akan bertanggungjawab, mengingat bus itu rusak.

Pelatih PSMP Redi Suprianto mengaku adanya insiden itu juga berpengaruh pada mental anak asuhnya, salah satunya saat bertanding melawan Persik Kediri tidak bisa optimal. Hal itu juga berpengaruh, sehingga PSMP kalah dari tuan rumah saat pertadingan dengan skor 1-0.

"Sebelum kami datang, dilempar sampai kaca pecah, sehingga mental kami agak kacau. Ada satu pemain, Isa (Muhammad Isa) dibawa ke rumah sakit untuk `Visum et repertum` karena terkena kaca," katanya.

Walaupun kalah 1-0 saat melawan Persik Kediri, Redi tetap memberikan ucapan selamat pada Persik Kediri. Ia pun berharap insiden ini tidak terjadi lagi, termasuk di klub sepak bola lainnya. Selain bisa merugikan tuan rumah juga merugikan pemain. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017