Sumenep (Antara Jatim) - Pesawat ATR-72 milik PT Wings Abadi (Wings Air) bakal menjalani penerbangan percobaan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Bandara Trunojoyo Sumenep, Jawa Timur, pada Sabtu (22/7) pukul 13.00 WIB.

"Hingga Jumat siang sebagaimana hasil koordinasi terakhir kami dengan manajemen Wings Air, tidak ada perubahan jadwal," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo, Wahyu Siswoyo di Sumenep, Jawa Timur, Jumat sore.

Pesawat ATR-72 milik Wings Air itu dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Bandara Trunojoyo pada Sabtu (22/7) pukul 13.00 WIB, tanpa penumpang atau menjalani penerbangan percobaan.

Wings Air melakukan penerbangan percobaan dengan menggunakan pesawat ATR-72 dari Bandara Internasional Juanda ke Bandara Trunojoyo dan sebaliknya sebagai rangkaian kegiatan untuk membuka jalur baru penerbangan komersial, yakni rute Sumenep-Surabaya.

"Secara teknis dan administrasi, pesawat ATR-72 milik Wings Air sudah siap melakukan penerbangan percobaan tersebut. Namun, kami akan memastikan lebih dulu hasil pengeprasan gedung dua lantai milik SMA PGRI Sumenep yang merupakan salah satu objek penghambat," ujarnya, menerangkan.

Pada 2015, Otoritas Bandara Trunojoyo telah mengirimkan surat kepada pihak terkait di Pemkab Sumenep tentang status bangunan SMA PGRI yang merupakan objek penghambat keselamatan penerbangan pesawat berkapasitas 70 penumpang atau sejenis ATR-72.

Bangunan SMA PGRI Sumenep itu berada di sebelah barat ujung landas pacu Bandara Trunjoyo dengan jarak sekitar 230 meter.

Sejak Rabu (19/7), pengelola SMA PGRI Sumenep melakukan pengeprasan terhadap gedung dua lantai tersebut yang berstatus objek utama penghambat keselamatan supaya rencana penerbangan percobaan oleh Wings Air bisa dilakukan.

"Informasi yang kami terima, pengeprasan gedung dua lantai itu akan selesai pada Jumat ini. Kami akan cek langsung kondisi riil di lapangan guna menghindari hal-hal tak diinginkan," kata Wahyu.

Selain gedung dua lantai milik SMA PGRI yang dikepras, satu pohon dengan ketinggian lima meter lebih di kawasan tersebut juga berstatus objek penghambat dan saat ini telah ditebang oleh pihak terkait di Pemkab Sumenep.

Sejak beberapa tahun lalu, pihak terkait di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus bersinergi dengan Pemkab Sumenep untuk mengembangkan atau membenahi fasilitas di Bandara Trunojoyo.

Program pengembangan itu bertujuan supaya Bandara Trunojoyo menjadi bagian dari jalur penerbangan komersial.

Saat ini, Bandara Trunojoyo memiliki landas pacu pesawat sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter yang berarti secara teknis sudah memenuhi syarat untuk aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas sekitar 70 penumpang. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017