Sumenep (Antara Jatim) - Pengusaha asal Sumenep, Jawa Timur, Hairul Anwar memperkirakan penerbangan komersial yang berbasis Bandara Trunojoyo akan berat pada masa awal beroperasi.

"Butuh waktu untuk melihat jalur penerbangan komersial berbasis Sumenep (Bandara Trunojoyo) itu maksimal dimanfaatkan oleh calon pengguna jasa dan selanjutnya menguntungkan bagi maskapai," katanya di Sumenep, Jumat.

Pengurus BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumenep tersebut meminta manajemen maskapai yang tertarik dan akan merintis jalur penerbangan komersial berbasis Bandara Trunojoyo jangan tergesa-gesa untuk melihat hasil maksimal.

"Tidak boleh terburu-buru. Banyak yang harus dilalui dan dikerjakan oleh maskapai dan pemerintah daerah agar rute penerbangan komersial berbasis Bandara Trunojoyo bisa menunjukkan hasil menggembirakan," ujarnya, menerangkan.

Sosialisasi yang massif kepada publik tentang adanya penerbangan berbasis Bandara Trunojoyo dan keunggulan moda transportasi udara dibanding moda lainnya harus dilakukan oleh maskapai maupun pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan kepada maskapai.

Hairul menilai moda transportasi udara bagi sebagian warga Sumenep merupakan hal baru dan tentunya harus dilakukan sosialisasi yang maksimal.

"Tarif atau harga tiket nantinya tetap menjadi salah satu pertimbangan bagi calon pengguna jasa. Namun, kami optimistis penerbangan komersial akan mendapat respons positif, karena di sisi lain moda transportasi udara itu lebih efektif," katanya.

Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep itu juga menilai kurang etis membandingkan penerbangan perintis yang merupakan salah satu kegiatan Pemerintah (Kementerian Perhubungan) dengan penerbangan komersial.

Sejak pekan lalu, peluang adanya penerbangan komersial berbasis Bandara Trunojoyo kembali menguat setelah manajemen PT Wings Abadi (Wings Air) mengajukan permohonan "slot" penerbangan di rute Sumenep-Surabaya.

Dalam surat kepada Otoritas Bandara Trunojoyo pada 12 Juli 2017 itu, jalur penerbangan komersial di rute Sumenep-Surabaya tersebut merupakan upaya pengembangan bisnis yang akan dilakukan Wings Air.

Pada Senin (17/7), manajemen Wings Air telah menyurvei fasilitas Bandara Trunojoyo guna memastikan bisa dimanfaatkan untuk penerbangan pesawat jenis ATR-72.

Mereka pun menyatakan akan melakukan penerbangan percobaan ke dan dari Bandara Trunojoyo dengan menggunakan pesawat ATR-72 pada Sabtu (22/7). 

Sejak 2015, Bandara Trunojoyo Sumenep menjadi bagian dari jalur penerbangan perintis atau bersubsidi yang merupakan salah satu kegiatan Kementerian Perhubungan. (*)
Video oleh: Slamet Hidayat

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017