Tulungagung (Antara Jatim) - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kabupaten Tulungagung Asmungi meyakini penetapan status tersangka terhadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto oleh komisi antirasuah (KPK) tidak terlalu berpengaruh terhadap konstituen maupun basis pemilih di daerah.
"Hari ini kami konsolidasi dan tadi pengurus tingkat desa dan kecamatan menyatakan solid," kata Asmungi dikonfirmasi usai konsolidasi internal DPD Partai Golkar Tulungagung menghadapi pilkada 2018 di DPD Partai Golkar Tulungagung, Kamis.
Kendati pemberitaan masif dan secara psikologi dirasakan oleh kader daerah, Asmungi mengatakan konstituen di daerah tetap solid.
Pengurus tingkat DPD hingga PD berkomitmen untuk menyosialisasikan program pembangunan sekaligus melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah di daerah.
"Golkar cukup berpengalaman menghadapi situasi krisis semacam ini, dan kami tetap akan positif sambil melihat perkembangan proses di pusat," katanya.
Asmungi menegaskan, apapun perkembangan politik dan hukum di pusat akan terus mereka antisipasi. Terutama untuk mencegah fenomena "bola salju" ataupun efek domino yang bisa mempengaruhi pemilih di daerah-daerah.
"Yang jelas Golkar selalu antisipasi tentang berita yang berkembang di daerah, baik secara makro maupun internal kader sendiri. Jadi kami yang di jajaran DPD, punya kewajiban untuk mentralisasi itu. Jangan sampai terlalu berdampak pada yang ada di daerah," ujarnya.
Di Tulungagung, Partai Golkar masuk golongan partai menengah. Di DPRD Tulungagung Partai Golkar menempatkan lima orang wakilnya, masih di bawah PDIP, PKB, dan Hanura.
Suara yang diraup Partai Golkar di Tulungagung pada Pemilu 2014 sebenarnya masih lebih banyak dibanding Partai Hanura yang menempatkan tujuh wakilnya di DPRD, namun persebaran sisa suara yang merata di semua dapil membuat perolehan kursi tidak maksimal.
Konstituen Partai Golkar di daerah ini lebih banyak didominasi kelompok paruh baya yang berlatar belaang birokrat, purnawirawan TNI/Polri, dan juga masyarakat umum yang ikut merapat pascareformasi di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Hari ini kami konsolidasi dan tadi pengurus tingkat desa dan kecamatan menyatakan solid," kata Asmungi dikonfirmasi usai konsolidasi internal DPD Partai Golkar Tulungagung menghadapi pilkada 2018 di DPD Partai Golkar Tulungagung, Kamis.
Kendati pemberitaan masif dan secara psikologi dirasakan oleh kader daerah, Asmungi mengatakan konstituen di daerah tetap solid.
Pengurus tingkat DPD hingga PD berkomitmen untuk menyosialisasikan program pembangunan sekaligus melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah di daerah.
"Golkar cukup berpengalaman menghadapi situasi krisis semacam ini, dan kami tetap akan positif sambil melihat perkembangan proses di pusat," katanya.
Asmungi menegaskan, apapun perkembangan politik dan hukum di pusat akan terus mereka antisipasi. Terutama untuk mencegah fenomena "bola salju" ataupun efek domino yang bisa mempengaruhi pemilih di daerah-daerah.
"Yang jelas Golkar selalu antisipasi tentang berita yang berkembang di daerah, baik secara makro maupun internal kader sendiri. Jadi kami yang di jajaran DPD, punya kewajiban untuk mentralisasi itu. Jangan sampai terlalu berdampak pada yang ada di daerah," ujarnya.
Di Tulungagung, Partai Golkar masuk golongan partai menengah. Di DPRD Tulungagung Partai Golkar menempatkan lima orang wakilnya, masih di bawah PDIP, PKB, dan Hanura.
Suara yang diraup Partai Golkar di Tulungagung pada Pemilu 2014 sebenarnya masih lebih banyak dibanding Partai Hanura yang menempatkan tujuh wakilnya di DPRD, namun persebaran sisa suara yang merata di semua dapil membuat perolehan kursi tidak maksimal.
Konstituen Partai Golkar di daerah ini lebih banyak didominasi kelompok paruh baya yang berlatar belaang birokrat, purnawirawan TNI/Polri, dan juga masyarakat umum yang ikut merapat pascareformasi di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017