Malang, (Antara) - Presiden Joko Widodo mengatakan setiap kota di Tanah Air harus memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas dan kekuatannya.

"Deferensiasi kota, ini juga bolak balik saya sampaikan, diferensiasi kota itu penting sekali, setiap kota penting sekali ada pembedanya," kata Presiden saat pidato dalam penutupan Rakernas ke-12 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Jokowi mengatakan Kota Bogor dengan Kota Denpasar harus memiliki perbedaan dan harus dirancang serta disiapkan dalam jangka panjang untuk ciri khas kota-kota tersebut sebagai unggulannya.

"Menyangkut hal yang beda, kekuatan harus beda tiap kotanya, harus merancang dan menyiapkan, sekali lagi jangan terjebak dengan rutinitas. Kota ini mau jadi apa, ini harus dibicarakan betul," tuturnya.

Video Oleh Joko Susilo

Presiden memberikan contoh Kota Sunny Land, satu kota di California AS, yang hanya mengurusi lapangan golf.

"Satu kota punya 37 padang golf. Setiap hari ribuan pesawat pribadi ke sana hanya untuk golf. Di sana isinya hanya resort dan golf enggak ada yang lain," ungkap Presiden di depan para wali kota yang hadir di Rakernas Apeksi ini.

Jokowi juga mengungkapkan durinya pernah ke sana untuk "summit" juga di padang golf.

"Untungnya saja, saya enggak bisa golf. Saya gak pernah masuk ke padang golf selain di Sunny Land karena di sana ada 'summit'. Kalau enggak ada saya enggak akan masuk saya," ucapnya.

Presiden mengatakan bahwa padang golf itu menjadi ciri khas kota tersebut, sehingga seluruh orang-orang "besar" kalau golf ke Sunny Land.

Jokowi berharap kota-kota di Indonesia memiliki kemampuan seperti Sunny Land sebetulnya, namun tidak pernah dirancang karena terjebak rutinitas.

"Coba lihat di North Carolina itu ada kota yang ngurusi satu saja, mebel. Disitu ngurusi itu saja enggak ada yang lain di 'High Point' itu," ujar Jokowi.

Presiden mengatakan setiap tahun pameran terbesar di dunia untuk urusan mebel di North Carolina.

"Tapi nginepnya gak mungkin di kota itu karena penuh juga. Nginepnya di kota lain, misalnya, Malang, nginepnya di Surabaya, Batu. Hanya urusan satu orang-orang mebel berkumpul di situ. Ngak ada yang lain," paparnya.

Jokowi mengatakan bahwa di kota tersebut dibicarakan tren dan warna mebel ke depan seperti apa.

"Mengapa kita tidak bisa melakukan ini, misalnya, Kota Ambon, Pak Wali kota, saya enggak menyuruh ya, misalnya, di Ambon mengurusi ikan di situ, tapi menjadi terbaik dan terbesar dengan fasilitas di situ," ucapnya, berharap.

Presiden berharap Ambon bisa  dijadikan oleh orang yang mau seminar masalah ikan hanya di Ambon.

Jokowi mengatakan "diferensiasi kota sangat penting. Kalau enggak, kita rutinitas dan 'brand' untuk kota diperlukan kalau ingin kota kita terkenal".

"Sebetulnya Indonesia banyak sekali yang bisa diangkat yang kota-kota lain enggak punya," katanya.(*)

Pewarta: Joko Susilo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017